Lihat ke Halaman Asli

Ulul Rosyad

Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Mengenal "Dunia Kecil" dalam Diri Sendiri

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Benar sekali istilah yang menyebutkan bahwa “manusia mikrokosmos” atau dunia kecil dalam dirinya sendiri. Menegenal diri sendiri adalah mengetahui diri individu kita yang tersusun dari bentuk-bentuk badan atau jasad, dan bentuk-bantuk batin atau lazim yang disebut qolbu/jiwa. Qolbu dalam hal ini bukanlah yang segumpal daging yang berada di sebelah kiri badan dibawah jantung. Tetapi dialah yang mengatur jasmani dan segenap anggota badan. Dialah hakekat insan yang sebenarnya. Dialah yang bertanggungjawab, dan dialah yang dipuji atai disiksa oleh Allah swt.

Dalam menegenal diri sendiri, maka jasad dapat dimisalkan suatu kerajaan, dan roh sebagai raja yang berkuasa, dan dialah yang mengatur jasmani. Adapun jasmani sendiri adalah sebagai kerajaan dalam bentuk nyata.

Seluruh badan jasmani akan hancur binasa setelah mati, tetapi hakekat roh dan jiwa tak akan mati. Dia akan tetap tinggal dalam ilmu Allah swt. Dan adapun rohani/jiwa adalah sebagai raja dalam bentuk alam gaib. Dia keadaanya tidak terpisah-pisah, tidak terbatas ruang dan waktu, tidak tentu tepatnya dalam sesuatu bagian tubuh. Oleh karena itu maka setiap orang memerintajkan atas kerajaan kecil dalam dirinya sendiri. Kesimpulannya bahwa manusia itu adalah dunia kecil dalam dirinya sendiri sendiri.

Namun, ada sebagian orang yang berpendapat bahwa hakekat qolbu itu dapat dicapai oleh seseorang dengan memejamkan kedua matanya serta melupakan segala yang ada disekitarnya, kecuali pribadinya. Bisa jadi dengan cara begitu akan dapat juga kilauan dari alam abadi kepada pribadinya untuk lebih mengenal dirinya sendiri. Tetapi bagaimanapun juga pertanyaan yang mendalam tentang hakekat roh yang sesungguhnya, tidak diizinkan oleh Allah Yang Maha Esa.

Apabila seseorang merenungkan atas dirinya sendiri, maka dia akan dapat mengetahui bahwa dirinya itu pada masa dahulunya itu “TIDAK PERNAH ADA”. Dan juga akan mengetahui bahwa dia sebenarnya dijadikan dari setetes air (mani) yang tidak mempunyai akal sedikitpun, tidak mempunyai pendengaran, penglihatan, kaki, tangan, kepala dan sebagainya. Dari sinilah manusia akan mengetahui dengan terang dan nyata, bahwa tingkat kesempurnaan yang dapat dia dapat capai bukanlah dia yang membuatnya, karena sehelai rambutpun manusia takkan sanggup membuatnya.

Dengan jalan pikiran tersebut diatas maka kita dapat menemukan diri kita dalam kejadian yang sangat kecil bila dibandingkan dengan kekausaan dan Tuhan yang menjadikannya.Dan apabila kita berpikir jauh maka ternyata kita di dalam kehidupan ini akan menghajatkan berbagai macam keperluan seperti; makan, pakaian, perumahan dan sebagainya, yang kesemuanya itu telah tersedia lengkap di dalam muka bumi ini.

Disamping kita menjadi sadar akan sifat rahman dan rahimnya Allah yang begitu besar dan luasnya. Demikian juga dengan alam dunia yang diciptakan Allah penuh dengan keajaiban-keajaiban ‘rangka jasad’ sebagai bukti kekuasaan dan kebijaksanaanNya, dan penuh pula dengan berbagai alat kelengkapan yang dibuatNya sebagitanda kasih sayangNya, guna mendukung berbagai keprluan hidup kita. Dari sini kita akan mengetahui bahwa itu “ADA”. Mnegenal “Dunia Kecil” pada diri sendiri adalah Kunci Pengenalan terhadap Tuhannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline