Lihat ke Halaman Asli

Ilalangg.id

Berita Warga Sipil

Sajak Usia Senja

Diperbarui: 5 Desember 2018   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Temaram malam datang hinggap bersama kunang kunang, dia bernyanyi dibawah rintik hujan bersama nyanyian.

Nada sumbang terdengar lirih dikejauhan, datang seorang bapak tua membawa segudang sampah di gerobak yang sudah usang.

Dari lintasan trotoar dia berjalan, menghampiri satu demi satu tong tong yang penuh dengan kotoran dan campur air hujan.

Seorang anak di ikutkan dibalik gendongannya si bapak tua, lebih lebih dia sambil menarik rejekinya.

 Lingkar hidup yang tiada mudah dilakukan, yang penting besok masih ada nasi untuk dimakan.

Tak perduli malam dingin dengan gerimis penuh kesakitan, tetap tabah mendulang rejeki untuk penghidupan.

Tegar tak kenal duka, dia menjadi manusia kuat dengan penuh kejujuran. 

" Nak yang kuat pegangan di pundaknya agar tak jatuh "  Begitu gumamnya dengan penuh suka cinta kepada putrinya.

Malam semakin larut, derap kaki semakin jauh menapaki, laron laron yang sudah tertidur ikut nimbrung terbangun. 

Botol plastik, kardus, dan semuanya yang masih bisa terjual tak terlewatkan.

Ketika lelah sudah mendera, minggir sejenak di halte untuk merebah, sembari menunggu mentari, tetesan keringat dan airmata selalu menemani.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline