Lihat ke Halaman Asli

Harus Berani Jika Ingin Berubah (SavePSSI)

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Olahraga


Selesai sudah perjuangan Tim kesayangan saya As Roma, lagi-lagi tersandung di kandang sendiri oleh Napoli setelah di tahan imbang 2-2...hhmmmm, misi berat buat srigala kota roma untuk merebut satu tiket ke UCL musim depan, baiklah.. No prolemo, toh juga Tim ini baru di bentuk dengan pelatih yang baru pula, jadi masih butuh proses untuk menggapai sukses, walaupun begitu tetap..FORZA ROMA..


Beralih ke tanah air, PSSI kini telah memulai lembaran baru untuk ber revolusi menjadi PSSI yang betul-betul memiliki jati diri yang kuat, sehat dan pantang menyerah.


Ada 3 faktor yang harus di di cermati PSSI jika ingin betul-betul menjadikan Organisasi ini dan Sepakbola Nasional, sehat, bersih dan yang pasti memiliki jati diri sebagai Bangsa lewat sepakbola.


* Faktor 10%

Dari 100% komponen yang ada di dunia sepakbola Indonesia, 10% nya merupakan pihak yang anti perubahan, jadi pihak 10% inilah yang Vokal sekali dalam menyerukan, membuat tidak nyaman, dan selalu menentang akan adanya perubahan, walaupun minoritas mereka dapat mempengaruhi siapa saja agar terlihat apa yang mereka lakukan adalah benar bagi pihak lain.


* Faktor 10% kedua

ada pihak 10% yang merupakan yang pro perubahan, segala cara akan dilakukan untuk merubah sesuatu yang di anggap gagal, penuh kebobrokan dan kebohongan agar bisa menjadi lebih baik, inilah pihak yang selalu mendukung perubahan.


* Faktor 80%

ada 80% pihak ada di posisi tengah, atau bisa di katakan pihak 80% ini adalah pihak yang mengikuti arus, walaupun mayoritas, pihak ini sangat mudah di pengaruhi oleh opini-opini yang bisa saja menyesatkan dari pihak minoritas.


Jadi jika PSSI betul-betul ingin melakukan revolusi di sepakbola nasional, jangan tanggung-tanggung, habiskan, hancurkan, musnahkan orang-orang yang menghalangi perubahan di tubuh PSSI dan Sepakbola Indonesia, dan segeralah berbenah, jangan di tunda-tunda lagi. Dengan habisnya mereka, saya yakin 80% masyarakat sepakbola "galau" yang ikut arus karena terkontaminasi penyakit lupa pasti akan sadar jika perubahan akan berdampak baik bagi sepakbola kita, asalkan dilakukan dengan ikhlas, kerja keras, dan yang pasti saling mendukung tanpa ada satu kepentingan apapun selain kepentingan dan kemajuan sepakbola itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline