Sarjana muda yang baru memiliki gengsi tinggi menurut Iwan Fals. Mereka hanya ingin bekerja pada bidang yang mereka kuasai karena percuma sekolah biaya keluar banyak tapi kok kerja cuman begitu. Tapi ada juga sarjana yang mau kerja serabutan tapi itu tidak banyak. Umumnya sarjana gengsi sehingga mereka menganggur.
Sarjana-sarjana muda teorinya banyak namun praktik lapangan kurang sehingga mereka kalah persaingan. Komunikasi sarjana muda memiliki kelebihan dalam komunikasi namun komunikasi baik tanpa kinerja baik mereka tidak mudah bertahan lama di perusahaan.
Organisasi, prestasi, pengabdian dan loyalitas sarjana muda menjadi penting dalam persaingan global. Orang yang melamar pekerjaan ke Indonesia banyak sekali. Penurunan perusahaan signifikan akibat covid-19 sehingga mereka PHK besar-besaran di Indonesia.
Banyak yang frustasi, depresi dan gila karena kehilangan pekerjaan sejak PHK
Prediksi BAPPERNAS angka pengangguran 10 juta sampai dengan 12 juta pada tahun 2021, hal ini logis karena pengangguran pada tahun 2020 telah mencapai angka 11 juta. Kampus, sekolah dan industri pendidikan mencetak angkatan kerja baru namun mereka tidak mendapatkan kesempatan kerja di Indonesia.
Akhir tahun Indonesia sudah gawat darurat dan kesejahteraan masyarakat menurun signifikan. Presiden Joko Widodo hanya bisa khawatir terhadap fenomena ini karena ia tidak bisa melarang perusahaan melakukan PHK dan menutup perusahaan di Indonesia.
Ramalan mengerikan pakar ekonomi adalah krisis ekonomi pada tahun 2021. Perekonomian Indonesia akan memasuki zona negatif kembali pada kuartal pertama pada tahun 2021. Belum berakhir 2020, varian baru virus corona muncul memperjelas nasib buruk perekonomian Indonesia.
Sarjana harus berani dan melihat kenyataan bahwa tempat kerja nyaman tidak pernah ada sehingga tidak perlu mendaftarkan bekerja di perusahaan karena mereka sedang ingin tutup. Pembangunan usaha kecil-kecil dan serabutan dari nol untuk langkah kecil menuju harapan perusahaan besar.(*)