Lihat ke Halaman Asli

Abdurrofi Abdullah Azzam

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika

Mengapa Parpol Islam Belum Menang?

Diperbarui: 27 Oktober 2021   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pada era reformasi parpol Islam belum menang menggunakan analisis SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). 

Kekuatan Parpol Islam

Kekuatan parpol Islam merupakan ekspresi keagamaan sebagai negara mayoritas muslim dalam wadah tidak tunggal tapi politik dua kaki yang ada di panggung politik nasional.

Keberagaman parpol islam diwarisi filosofi Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa yang dilembagakan dalam tata pemerintahan dan menjadi ideologi Majapahit.

Pengertian yang sederhana yaitu berbeda-beda parpol Islam tetapi tetap satu Tuhan yakni Allah, satu kitab suci Al-Quran dan satu Nabi Muhammad sebagai penutup.

Pemaknaan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa terdapat juga dalam ayat suci pun dalam Surat Ali 'Imran Ayat 103 sebagai berikut:

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.

Setelah semua ide kebhinekaan diorganisasikan, sekarang saatnya untuk menentukan peringkat ide bagaimana menyelesaikan permasalahan maling uang rakyat dengan eksekusi mati.

Kelemahan Parpol Islam

Ada hubungan nyata antara kemiskinan, parpol Islam dan masyarakat Indonesia beragama Islam.

Indonesia sampai hari ini mayoritas penduduknya beragama Islam dan 40 persen penduduk Indonesia itu masih miskin, sangat miskin  dan rentan miskin. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline