Lihat ke Halaman Asli

Abdul Marindul

Penulis Lepas

Aksi 22 Mei, Perlukah?

Diperbarui: 20 Mei 2019   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Banyak sekali orang yang bertanya-tanya kepada saya, apakah aksi 22 Mei ini adalah aksi yang perlu dilakukan? Kenapa demo tentang kecurangan KPU ini dilakukan? Apa yang menjadi motif politik mereka ini? 

Mari kita korek satu per satu, dengan rinci dan dengan detail. Ada beberapa hal yang patut kita pertimbangkan.

Aksi 22 Mei adalah produk dari elit politik. Tidak bisa kita tidak lepas dari tokoh politik bernama Prabowo, Sandiaga, Amien Rais, Eggi Sudjana, Permadi, dan berbagai elit politik.

Seruan-seruan Prabowo mengenai tidak percaya proses pemilu, tidak percaya KPU, tidak percaya Bawaslu, klaim angka 62 persen, lalu lowbat sampai ke angka 54 persen, dan kemungkinan turun terus, membuat publik terganggu. Loh kok turun persennya? Jadi tidak percaya diri?

Seruan-seruan Sandiaga mengenai wajah murungnya, tertekuk, kemudian tetap tidak mau mengakui kekalahan, dan sampai kepada klaim sepihak dan mengatakan pemilu ikutan curang, juga menjadi sebuah ujaran yang tidak bisa dianggap enteng.

Selama ini kita tahu bahwa Amien Rais lah yang menjadi pencetus gerakan People Power. Gerakan ini adalah gerakan yang dimunculkan oleh Amien Rais. Orang ini adalah orang yang juga diminta keterangannya terhadap apa yang dikerjakan Eggi Sudjana, yang akan saya bahas sebentar lagi.

Amien Rais ini adalah tokoh politik lama, produk dari Orde Baru yang menentang Orde Baru. Tapi sekarang, lucunya, orang ini malah mengusulkan produk orde baru, menantu dari Suharto, yakni Prabowo untuk jadi pemimpin. Balik badan yang super sempurna bukan?

Satu orang yang sudah terciduk dan tertangkap polisi adalah Eggi Sudjana. Orang ini menjadi sosok yang menyerukan people power. Video yang sudah sangat viral, bisa dijadikan barang bukti yang super kuat untuk menjerat Eggi Sudjana. Dijerat pasal makar. Sungguh mengharukan.

Jadi apakah aksi 22 Mei itu perlu? Melihat dari rekam jejak keempat orang di atas, yang memang bermasalah dari dulu.

Ada juga orang-orang yang berteriak-teriak untuk mengadakan people power dari luar sana. Di sana ada Rizieq, Bachtiar Nasir, dan beberapa orang yang sekarang sedang ada di Arab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline