Lihat ke Halaman Asli

Aziz Baskoro Abas

Tukang Nulis

Rasulullah SAW Pernah Basa-Basi Bertanya Kabar

Diperbarui: 16 Juli 2020   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ketika menanyakan kabar sambil berjabat tangan

'Gimana kabar?' atau 'Apa kabar?'

Kata di atas sering kita dapati dalam percakapan hari-hari. Bahkan, saking familiarnya kata-kata tersebut, banyak orang menganggap bahwa kata-kata tersebut hanya bersifat sebagai kalimat basa-basi.

Nah, dalam konteks ini, ternyata Rasulullah SAW juga pernah bertanya kalimat basa-basi kepada para sahabat. Dikutip dari kitab Nasoihul 'Ibad (Bab Tsulatsi, Maqolah ke-25) karangan Syeikh Imam Nawawi Al Bantani, di situ terdapat petikan kalimat yang dilontarkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabatnya : "Bagaimana kabar kalian pagi hari ini?". Dalam bahasa arab berbunyi "Kayfa ashbahtum?"

Bunyi lengkap dari maqolah tersebut secara ringkas adalah :

Kitab Nasoihul 'Ibad, Bab Tsulatsi, Maqolah ke-25

Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar rumah dan menemui para sahabat.

Lalu Rasulullah SAW bertanya : "Bagaimana kabar kalian pagi ini?".

Sahabat menjawab : "Pagi ini kami beriman kepada Allah SWT."

Rasulullah SAW kembali bertanya :"Apa tanda keimanan kalian?"

Sahabat menjawab : "1)Kami bersabar atas segalamacam ujian-Nya. 2) Kami bersyukur atas kelapangan-Nya 3)Kami ridho dengan qadha dan qadhar-Nya"

Lalu Rasulullah SAW bersabda : "Kalian adalah orang yang beriman dengan sebenar benarnya iman. Keimanan yang sesuai dengan kenyataan. Beriman hanya karena Allah yang menguasai Ka'bah".

Dari kutipan maqolah tersebut, ada perbedaan yang sangat mencolok antara basa-basinya Rasulullah SAW terhadap sahabat, dan basa-basinya kita sebagai manusia awam. 

Perbedaanya adalah basa-basi Rasulullah SAW ketika menanyakan kabar, bermaksud untuk menanyakan tentang kabar keimanan. Sedangkan basa-basi kita sebagai orang awam ketika menanyakan kabar, sekadar untuk menanyakan kabar kesehatan jasmani.

Sebagai manusia awam, kita dapat memetik pelajaran yang sangat berharga dari maqolah tersebut.

Pelajarannya adalah ketika ada orang menanyakan kabar kepada kita, cobalah langsung merenungi kabar keimanan kita, bukan lagi sekadar menjawab kabar dari kesehatan jasmani. Itu poinya.

Hal ini juga sejalan dengan apa yang selalu dikatakan oleh guru saya, "Lihatlah orang lain dengan kaca mata hakikat, dan lihatlah dirimu dengan kaca mata syari'at."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline