Pelatih (dan stafnya) merupakan bagian penting dalam kesuksesan sebuah tim nasional. Pelatih merancang program latihan sebelum pertandingan dan memberikan instruksi atas strategi dan formasi yang diterapkan di lapangan.
Materi pemain yang berkualitas tidak menjadi jaminan bagi kesuksesan sebuah tim nasional dalam kompetisi yang dijalani. Pelatih yang mampu mengelola, memotivasi dan menerapkan strategi yang tepat sangat diperlukan bagi kesuksesan tim nasional.
Suatu federasi sepak bola terkadang cukup percaya dengan kualitas pelatih lokal untuk menangani tim nasional mereka. Akan tetapi banyak juga yang lebih mempercayai jasa Pelatih asing.
Bagaimana dengan tim-tim nasional di Asia?. Di Asia, diajang kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 2/kualifikasi Piala Asia 2027, federasi sepak bola lebih banyak memakai jasa pelatih asing. Sebanyak 30 pelatih asing bekerja untuk tim nasional di Asia. Hanya 6 negara yang menggunakan pelatih lokal mereka.
Negara-negara kuat di Asia yang jadi langganan peserta Piala Dunia seperti Iran, Jepang, Australia dan Korea memakai jasa pelatih lokal. Negara Asia lainnya yang juga menggunakan pelatih lokal yakni Turkmenistan dan Korea Utara. Lainnya memilih pelatih asing sebagai nahkoda tim nasional.
Dari 30 pelatih asing yang menangani tim-tim nasional di Asia, 22 pelatih dari Eropa (UEFA), 3 dari Afrika (CAF), 1 dari Amerika Latin (CONMEBOL) dan 4 dari sesama negara di Asia (AFC).
Spanyol, Kroasia, dan Inggris mendominasi pelatih asal Eropa masing-masing dengan 3 orang. Pelatih asal Italia dan Portugal masing-masing 2 orang. Pelatih asal Eropa lainnya berkewarganegaraan Perancis, Belgia, Jerman, Montenegro, Norwegia, Ceko, Slovenia, Slovakia, dan Georgia masing-masing 1 orang.
Pelatih dari Afrika berasal dari negara-negara di tepi Laut Mediterania yakni Aljazair, Maroko dan Tunisia. Pelatih dari wilayah ini umumnya dipakai negara-negara Arab (Timur Tengah) yakni Palestina, Jordania dan Yaman. Sedangkan satu pelatih dari CONMEBOL berasal dari Argentina yang melatih timnas Suriah.
Pelatih dari Asia yang dipercaya menangani tim sesama Asia berasal dari Korea dan Jepang masing masing 2 orang. Uniknya, keempatnya berkarir di negara Asia Tenggara. Indonesia dan Malaysia memakai pelatih asal Korea. Sedangkan Singapura dan Thailand memakai jasa pelatih asal Jepang.