Lihat ke Halaman Asli

Abdi Husairi Nasution

TERVERIFIKASI

Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Mengintip Pemandian Ratu Boko

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yogyakarta memang kota yang istimewa, saya tak pernah bosan berkunjung ke kota itu. Selain kuliner yang melimpah, ada banyak tempat unik yang patut dikunjungi di kota pelajar tersebut. Salah satunya adalah situs Ratu Boko atau Candi Ratu Boko.

Kebetulan, hari Minggu itu waktu lumayan lama untuk boarding balik ke Jakarta. Pagi-pagi sekitar pukul setengah sembilan, saya langsung check out dari hotel di kawasan jalan Dagen - Malioboro. Dari situ saya langsung naik bis TransYogya jurusan 1A di halte Malioboro menuju pemberhentian atau halte terakhir Pasar Prambanan.

Dari halte TransYogya di Pasar Prambanan itu, saya berjalan kaki ke pintu masuk Candi Prambanan, lumayan jauh juga ternyata. Ketika akan membayar tiket masuk di loket, petugas loket menawarkan opsi pada saya, mau paket Candi Prambanan saja seharga Rp 30ribu atau paket Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko seharga  Rp 45ribu. Oleh karena saya belum mengenal Candi Ratu Boko, saya pun pilih opsi ke-2, paket Candi Prambanan dan Ratu Boko. Candi Ratu Boko merupakan komplek bangunan istana atau keraton pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu) ....

Untuk tulisan versi lengkapnya bisa Anda baca dalam buku Jelajah Negeri Sendiri, yang telah dibukukan dan diterbitkan oleh Penerbit Bentang Pustaka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline