Lihat ke Halaman Asli

Abby Crisma

Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Bersurat dengan Bintang

Diperbarui: 18 Februari 2023   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

An illustration (Photo by Rakicevic Nenad via pexels.com)

Keheningan malam hari, melibatkan cuaca dan perasaan.
Ketika cerah tanpa awan, hati pun bertamu pada wijayakusuma
Ketika mendung tanpa rintik, segera bimbang dibangun prasangka

Dan saat deras hujan tanpa dia,
semua kuserahkan pada yang di atas saja 

Maka kusampaikan keresahan ini
Kepada bintang yang gemerlap
Melalui pesan bersurat,
meski tanpa perangko, amplop,
dan alamat yang tepat

meski hanya tersampaikan pada batu yang tertimbun tanah
meski hanya berbalas krik krik jangkrik jantan dibalik semak
dan meski hanya tertiup angin malam

yang mengingatkanku tentang perpisahan memuakkan.

Namun nyatanya, bintang menghendaki pesan tersebut
Diantarnya oleh angin malam, yang tadi kusebut trauma
Belum kutahu pasti, ia bergairah atau marah
Gemerlapnya sontak ledakkan pesan begitu saja
Di atas sana, di angkasa luar

Bintang pun membalas
Memesona dengan sinarnya
Menunjukkan bahwa dia bergairah
Menjadi tanda, tiada hujan akan tiba

Aku dan bintang-bintang, cukup serupa, namun tak sama.
Kita berdua adalah kreasi, yang sarat akan perasaan

Kukirim pesan barusan padanya, agar ia tidak turunkan hujan
Justru dikabulkannya dia padaku, indah melalui ingatan

Kabarnya kini
Bintang sedang tidak pengertian

Yogyakarta, 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline