Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

ISIS, Mujahidin, dan Taliban akan Saling Melumpuhkan di Afganistan

Diperbarui: 1 September 2021   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok ISIS Khorasan (ISIS-K), mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri Bandara Kabul yang tewaskan setidaknya 92 warga Afghanistan, 13 marinir AS dan membuat ratusan orang luka berat (Sumber: Homeland Security Today via KompasTV) 

Apapun kontroversialnya, ISIS, Taliban dan Mujahidin telah membuktikan pada dunia sebagai kelompok milisi bersenjata paling powerful yang pernah ada di jaman modern.

Memiliki daya juang tinggi dan didukung sistem intelijen serta peralatan tempur  berteknologi mumpuni, jelas betapa tangguhnya mereka.

Selama ini mungkin ada yang menduga ISIS, Mujahidin dan Taliban beserta afiliasi masing-masing akan saling berperang dalam satu kawasan.  

Sebut saja dugaan itu adalah mimpi buruk, tapi itu bakal terjadi dalam babak baru Afghanistan pasca "ditinggalkan" NATO (pimpinan Amerika Serikat).

Berkuasanya kembali Taliban pada 15 Agustus 2021 setelah jatuhnya kota Kabul ke tangan Taliban dalam sekejab adalah tanda awal mimpi buruk tersebut.

Tanda lainnya penegasan kelompok utama aliansi utara, Mujahidin yang kini dipimpin Ahmad Masoud (anaknya Ahmad Shah Masoud panglima legendaris dari lembah Pansjhir yang dibunuh Taliban) menyatakan perang melawan Taliban.

ISIS Khorasan (ISIS-K) juga tidak tinggal diam. Bomber bunuh diri mereka Abdul Rahman al-Logari telah membuktikan ISIS benar-benar ada. Aksi bunuh dirinya memberi "pesan berdarah" ISIS siap mewujudkan mimpi daulah islamiyah di negeri tersebut.

Di sisi lain, mantan pasukan pemerintah dipimpin panglima Angkatan bersenjata Abdul Rashid Dostum sedang mengintip akan memberi dukungan pada siapa  seperti 2 pengalaman mereka sebelumnya.

Pihak AS sendiri telah menambah kekuatannya menjadi 5.000 personil dengan alasan membantu proses evakuasi dan keamanan kedubes mereka. Padahal saat "sporing" terakhir pada awal Agustus 2021 lalu hanya menyisakan 500 personil di kedubes AS dan bandara Kabul.

Gambar ilustrasi Taliban, sumber : dw.com. A.Rahman al-Logri, ISIS-K, sumber : newsncr.com dan Mujahidin, sumber : Getty Images.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline