Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Sentrifugal Ini Bikin Israel Selalu Pitam pada Iran

Diperbarui: 17 Juni 2021   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi : Sentrifugal Nuklir Iran dan Bendera Israel. Sumber : IRNA. diedit dan tambahkan oleh Penulis

Secara sederhana permusuhan Iran dan Israel terjadi sejak jatuhnya rezim Shah Iran ke tangan pemerintahan Mullah pada 1979. Permusuhan semakin meruncing setelah Iran ingin menjadi salah satu negara pengaya nuklir untuk listrik (meneruskan program nuklir untuk pembangkit listrik 23.000 MW yang digagas pada masa Shah Iran Reza Pahlevi sedang berkuasa pada 1973).

Permusuhan menjadi-jadi sampai Iran telah mampu menggaya Uranium mandiri pada 1990, hal ini membuat Israel dan AS risau.

Di sisi lain, hadirnya Iran di dalam kancah perang Suriah makin membuat Israel lebih risau. Iran bukan sekadar hadir tapi mampu meningkatkan daya tahan pemerintahan Bashar al-Assad yang digoyang luar dalam oleh pemberontak dan koleganya di luar negeri. Iran juga berhasil membuat "jalan sutera" dari Lebanon tempat bercokolnya Hezbollah ke Suriah dan Irak.

Dengan alasan menganggu stabilitas kawasan dan alasan lain yang sangat masuk akal -dalam pandangan "kolega" baratnya- Israel sangat beralasan menyerang Iran bahkan ke perbatasan Suriah - Irak.

Sejak 2014 hingga saat ini tak kurang 30o kali sudah serangan Israel ke posisi Iran ketika pemerintah Suriah kembali menemukan jati diri setelah diperkuat Iran dalam berbagai bidang sejak 2012.

Pada 15 Januari 2007 seorang profesor Fisika dari Universitas Shiraz Iran terbunuh. Ardeshir Hosseinpour, tewas secara misterius di tempat kerjanya di pengayaan nuklir di Ishafan. Ada yang mengatakan konspirasi agen Iran ada juga oleh Mossad Israel.

Tetapi itu adalah awal teror terhadap ahli nuklir lain dan fasilitas nuklir Iran. 

Masoud Alimohammadi tewas pada 12 Januari 2010. Lagi-lagi santer berita mengatakan Mossad terkait dalam peristiwa itu.

Darioush Rezaeinejad ahli nuklir lainnya terbunuh di depan rumahnya pada 23 Juli 2011, Majid Sahriari tewas pada 29 Nopember 2010, dan Mostafa Ahmadi Roshan tewas pada 11 Januari 2012.

Kematian Jenderal Qasem Soleimani di Bandar Internasional Irak pada 3 Januari 2020 lalu juga tak luput dari kerjasama "duet" AS dan Israel.

Ahli nuklir Iran paling berpengaruh, Mohsen Fahrizadeh juga tewas pada 27 Nopember 2020. Pejabat Iran berkata Israel melakukan serangan remote-controlled technology atas Fahrizadeh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline