Di tengah makin maraknya toko online saat ini, menjadikan kita makin mudah dalam memesan dan membeli barang. Kitapun dimanjakan dengan hadirnya berbagai layanan kurir online.
Namun di balik kemudahan itu, kitapun rentan menjadi korban penipuan barang, jasa atau produk tertentu.
Seringkali kita menyaksikan sejumlah penyedia produk barang maupun dan jasa yang menayangkan serta menjanjikan barang berkualitas dengan harga yang sudah disepakati, namun setelah barang yang dipesan itu sampai di rumah, ternyata barangnya berbeda dan kwalitasnya tidak sesuai dengan kesepakatan di awal. Ketika diajukan komplain, pedagang berdalih macam-macam dan akhirnya kabur tanpa ada niat baik untuk bertanggungjawab.
"Iya ini pernah saya alami saat memesan barang lewat online," ujar Nur Alam
Menurut ibu tiga anak itu, walau dirinya merasa terdzolimi dengan peristiwa tersebut, namun terpaksa harus ikhlas.
"Ya qadarullah, itu sudah terjadi. Kita mau apalagi, kita mau komplain juga tidak tau komplain kemana, Semoga Allah Ta'ala memberikan ganti yang lebih baik." ujarnya pasrah.
Beginilah kondisi kita saat ini. Untuk menemukan pedagang yang benar-benar jujur, adalah sesuatu yang langka. Amat jarang pedagang yang mau dengan jujur menyampaikan kelebihan serta kekurangan barang dagangan yang mereka jajakan.
Walau tidak mudah, Tapi bukan berarti mustahil. Para pedagang muslim diharapkan menjadi pedagang-pedagang yang jujur, amanah dan beretika Islam.
Sebab jika pengusaha muslim ingin menjadi pedagang yang sukses di dunia dan akhirat, maka wajib hukumnya menjadi pedagang yang jujur, amanah serta menepati janji dalam perkataan dan perbuatan.
Dari 'Abdurrahman bin Syibl, ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Para pedagang kebanyakannya, adalah orang yang fajir".
Diantara para sahabat ada yang bertanya: "Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?".