Lihat ke Halaman Asli

Bukan Masalah Parkir, Tapi Agama

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1423839558435428720

Tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan atas penembakan sadis terhadap 3 orang muslim aktivis pencinta permasalahan sosial Amerika di kondominium Chapel Hill, Carolina Utara, Amerika Serikat oleh seorang bernama Craig Stephen Hicks (46 thn) seorang mengaku Atheis penentang agama Islam, mengundang berbagai kecaman masyarakat dunia. Korban penembakan sadis dan kejam itu adalah dua wanita kakak beradik, Razan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun dan Yusor Abu-Salha, 21 tahun seorang suaminya yang baru menikah bernama Deah Shaddy Barakat, 23 tahun. Mereka bertiga tewas dihabisi dengan penembakan oleh Craig Stephen Hicks di halaman parkir kompleks kondominium di Chapel Hill yang sangat dekat dengan kampus mereka bertiga sebagai mahasiswa Universitas North Caroline pada Selasa sore waktu setempat 10 Februari 2015.

[caption id="attachment_368727" align="aligncenter" width="451" caption="Ketiga korban penembakan sadis dan si pembunuh."][/caption]

Sebelumnya, kedua wanita kakak beradik itu menceritakan kepada orang tua mereka bahwa mereka mendapat ancaman berkali-kali dari Craig Stephen Hicks yang sangat membenci pemakaian Jilbab serta agama Islam yang mereka anut. Berbagai cara ancaman teror yang dilakukan Craig Stephen Hicks terhadap calon korban melalui berbagai perkataan yang menghina dalam kebencian yang tidak beralasan. Dr. Mohammad Abu-Salha, ayah dari dua wanita yang tewas ditembak, menjelaskan sepekan sebelum penembakan terjadi, kedua putrinya yang sehari-hari mengenakan jilbab mengadu ke anggota keluarganya bahwa tetangganya Craig Stephen Hicks sangat membenci mereka berpenampilan memakai Jilbab dan beragama Islam. (http://www.tempo.co/read/news/2015/02/12/116642037/3-Muslim-Tewas-di-AS-Ayah-Korban-Dia-Benci-Kami).

Deah Shaddy Barakat adalah sarjana berpretasi lulus dengan predikat magna cum laude dengan gelar B.S. dalam administrasi bisnis pada Mei 2013. Yusor Abu-Salha lulus cum laude dalam bidang ilmu biologi pada bulan Desember 2014, kata pejabat di universitas tempat mereka menimba ilmu. Sedang Razan Mohammad Abu-Salha diakui oleh universitas dua minggu yang lalu karena kemampuan artistiknya ketika berkreasi dalam sebuah video model tiga dimensi abstrak. (http://www.tempo.co/read/news/2015/02/12/116641862/Muslim-Korban-Penembakan-di-AS-Sarjana-Berprestasi)

Akhir-akhir ini, sangat banyak pengikut agama Kristen yang menjadi Atheisme dan terjadi diseluruh dunia. Malah para Atheisme ini juga sangat membenci agama leluhur mereka dahulu yaitu Kristen dan juga sangat membenci agama Islam. Apalagi dengan perkembang tumbuhnya agama Islam di Amerika Serikat setelah paska peristiwa WTC 9/11 yang begitu pesat, membuat kecemburuan dan ketakutan tersendiri dari berbagai kalangan baik dari Atheisme dan agama non Islam. Berbagai kebencian dari beberapa petinggi agama non Islam dengan melakukan pembakaran Al Qur'an disertai dengan berbagai kotbah yang membenci agama Islam adalah suatu kumulasi momen yang memperkuat terjadinya opini Islamophobia. Namun perlakuan seperti ini, malah membuat banyak kalangan yang non Islam yang ingin memiliki pegangan hidup, semakin getol dan termotivasi untuk mempelajari secara dalam lalu beramai-ramai memeluk agama Islam pada masing-masing Negara maju didunia.

Kejadian kasus penembakan jurnalis Charlie Hebdo adalah rangkaian konspirasi untuk melengkapi kebencian dunia terhadap agama Islam disamping konspirasi pembentukan ISIS. Islam Indonesia berpendapat bahwa ISIS bukanlah sebuah perjuangan Islam, akan tetapi merupakan organisasi teror yang dibentuk kelompok yang sudah terbiasa dengan konspirasi lalu memakai nama Islam. Semua ini adalah upaya-upaya kuat tersistematis, terstruktur dan massive untuk mencipta opini dunia agar masyarakat dunia memiliki dasar kuat untuk membenci agama Islam. Mereka yang ketakutan melihat perkembang tumbuhnya Islam didunia, makanya mereka membuat serta membangun monster menakutkan bernama ISIS agar Islamophobia menjiwai masyarakat dunia.

Kejadian pembunuhan dengan penembakan di halaman parkir kompleks kondominium di Chapel Hill, Carolina Utara, Amerika Serikat, adalah bentuk spontanitas kebencian Craig Stephen Hicks yang mementahkan serta membuyarkan scenario terencana Islamophobia dunia yang sedang dibentuk dan dibangun, makanya kasus Craig Stephen Hicks digiring kearah lain selain kebencian masalah agama yaitu pembunuhan karena masalah tempat perparkiran dan masalah hubungan pribadi antara ketiga korban dengan pembunuh Craig Stephen Hicks. Inilah kebohongan sadistis kepada publik dunia, pengalihan bukti kasus sebenarnya yang diupayakan oleh berbagai pihak untuk membela konspirasi Islamophobia dunia. Sekarang nyata terungkap bahwa yang jahat itu sebenarnya adalah sosok orang berpola pikir sangat dangkal seperti Craig Stephen Hicks serta para pembela Hicks dan kelompok konspirasi pembentuk Islamophobia dunia. (Abah Pitung)

Tulisan Abah Pitung Lainnya.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline