Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Hari Santri Nasional dan "Santri Tahun Ini"

Diperbarui: 19 Agustus 2017   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa tulisan di media massa menyebutkan bahwa dalam rangka hari santri nasional. akan diberikan penghargaan "santri tahun ini". Dengan kriteria tertentu yang dibuat oleh para panitia resminya. Siapakah sesosok santri itu? Tentu tidak lepas dari pesantren. Santri adalah alumni pesantren. Walaupun saat ini pesantren sudah bersulap menjadi madrasah. Alumni madrasah juga bisa menjadi santri. Karena sama-sama belajar agama lebih banyak daripada belajar pelajaran IPA, IPS, Matematika dan sejenisnya. Madzhab lain menyatakan bahwa, dipesantren itu 100% belajar agama dan 100% belajar ilmu umum. Karena ilmu itu semuanya sama... berasal dari Sang Pencipta.

Apakah pesantren itu identik dengan NU? Tentu saja tidak. Karena itu menafikan peran kalangan umat Islam yang bukan NU. Di Sumatera ada ormas lain yang lebih mengakar di masyarakat sebelum NU. Di Lombok Nusa Tenggara ada Nahdhatul Wathan. Di Jogja ada Muhammadiyah dan masuk ke kota-kota serta pesisir dan pedalaman Nusantara. Di Sulawesi kalimantan dan Papua mereka memiliki pola pendidikan Islam, Pesantren, dan Madrasah yang berbeda dengan NU yang berawal dari Jombang. Dulu santri dilawankan dengan abangan. Santri adalah orang-orang Islam yang menjalankan sholat lima waktu dengan tertib, berpuasa wajib, dan ibadah-ibadah wajib lainnya. Sedangkan abangan adalah sebaliknya. Mereka yang tidak setia dengan lima waktu ibadah wajib. Tapi politik Indonesia memerlukan Jawa, dengan populasinya yang "gurih" bagi para politikus. 

Sekarang definisi mana yang dipakai? Kalau dipakai dikotomi santri dengan abangan. Maka Santri adalah siapa saja umat Islam yang taat terhadap kewajiban hariannya. Tidak mesti mereka yang berasal dari pesantren. Atau madrasah. Santri adalah jalan hidup menuju Tuhan.

Santri adalah jalan pedang setiap muslim. Dengan warna apapun. Maka hari santri nasional adalah bid'ah baru yang sebenarnya tidak perlu ada. Tapi diada-adainpasti ada kepentingannya. Dengan pemberian gelar ini itu membuatnya menjadi new heresy hahaha. Berat sekali menjadi Santri Tahun Ini. Karena ia menjadi role model bagi santri-santri baru di pesantren-pesantren di pelosok negeri. Jika ia kepleset dan berakhir di penjara... Maka label santri menjadi tercemar. Apa bedanya Santri dengan manusia lainnya.... sekedar embel-embel "bekas" atau "pernah" belajar agama.

Belum lagi penyakit hati... yang merubah-rubah hati manusia menjadi terlibat dalam sifat sombong, takabur, riya, dan ceroboh. Serta sifat buruk lainnya. Maka hilanglah muru'ah seorang SANTRI TAHUN INI. Dimata Tuhan... dan di mata manusia. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline