Lihat ke Halaman Asli

aangsbd

AntaraPalembang

Restorasi Sungai Sekanak Lambidaro di Palembang

Diperbarui: 22 Juli 2019   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika Venesia di Italia terkenal karena kecantikan dan kebersihan sungai serta aktivitas perahu-perahu penduduknya maka kondisi sebaliknya justru terjadi di Kota Palembang. Nyaris tak ada lagi pemandangan perahu-perahu lalu lalang di antara pemukiman warga kota itu sejak 20 tahun terakhir.

Sungai Musi dan daerah aliran sungai (DAS) semakin tercemar oleh sampah-sampah rumah tangga yang menyebabkan pendangkalan tidak terhindarkan setiap tahun, seperti diungkapkan dalam penelitian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Selatan pada 2018.

https://tinyurl.com/yyme3926

"Selama tahun 2018 kami mencatat 63 kasus pencemaran Sungai Musi di dalam kota dan DAS, ini tentunya mengkhawatirkan jika terjadi terus menerus dibiarkan, pemerintah harus tanggal mengatasinya," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel M. Hairul Sobri.

Meski pencemaran tersebut masih dalam ambang batas wajar, jika pencemaran tidak dihentikan maka aliran DAS yang bermuara di Sungai Musi akan membuat kualitas air sungai tidak layak konsumsi.

Selain itu, penumpukan sampah di sepanjang aliran anak sungai secara langsung menyebabkan pendangkalan. Artinya, lambat laun anak sungai akan menghilang seiring juga dengan gencarnya kegiatan warga membangun pemukiman di sepanjang DAS.

Wali Kota Palembang Harnonoyo tidak menampik jika kota yang dipimpinnya itu telah kehilangan ratusan anak sungai akibat peningkatan aktivitas manusia sejak 90 tahun terakhir.

"Menurut catatan sejarah di zaman kolonial Belanda ada 316 anak sungai di Palembang, namun saat ini tersisa 95 aliran, artinya sebanyak 221 anak sungai telah hilang berdasarkan catatan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)," kata dia.

Masifnya aktivitas manusia yang tidak menghormati pentingnya air dengan penimbunan atau membuang sampah ke sungai merupakan faktor utama penyebab hilangnya anak sungai dan mengancam kelestariaannya.

Melihat fakta tersebut, Pemkot Palembang mengeluarkan tiga jurus agar kelestarian anak sungai tetap terjaga, yakni dengan peraturan gotong royong setiap minggu, Program Pompanisasi Sungai Bendung, dan Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro.

Dari ketiga jurus tersebut, Program Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro yang paling ditunggu-tunggu masyarakat, karena mempunyai tantangan yang kompleks, seperti relokasi warga dan besarnya pendanaan, sedangkan hal terberat menghadapi perilaku masyarakat di DAS yang tak terkontrol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline