Lihat ke Halaman Asli

Aura

TERVERIFIKASI

Pekerja lepas

Sambal Kemangi dan Momen-momen Pembebasan

Diperbarui: 28 April 2019   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rimbun tanaman kemangi. (Dokumentasi pribadi)

Salah satu hal yang paling saya sukai dari musim hujan adalah suburnya tanaman bumbu dapur di halaman rumah. Tanaman kemangi---atau surawung kami biasa menyebutnya---tumbuh menyemak layaknya rumpun liar di hutan. Berdesakkan dengannya, ada gerombolan serai yang sama rimbun. Belum lagi tanaman cabai rawit dan jeruk purut di sebelahnya. Halaman rumah terasa seperti kios sayur di blok sebelah.

Pojok kecil di halaman rumah orang tua saya itulah yang kemudian membuat cita-cita saya semakin rinci. Selain bercita-cita untuk segera punya rumah sendiri, saya juga jadi ingin punya kebun bumbu lengkap yang dekat dengan dapur.

Musim hujan ini, panen kemangi selalu berlebih. Saya jadi sering membuat cocolan kesukaan, untuk disantap sebagai side dish. Ia adalah sambal kemangi nan wangi.

Proses membuat sambal kemangi sebetulnya mudah saja. Cabai rawit, cabai keriting, bawang merah, tomat, dan garam ditumbuk bersamaan hingga hampir halus. Penyuka sambal matang boleh menggoreng atau merebus bahan-bahan itu terlebih dahulu.

Saya kenal beberapa orang yang sakit perut kalau bahan sambalnya tidak dimasak dulu. Tak masalah. Sambal kemangi dengan bahan matang tetap nikmat meski hasil akhirnya tentu lebih oily

Kalau saya memilih membiarkannya tetap mentah. Sebagai penyuka bawang merah, menggoreng atau merebus bawang---apalagi terlalu lama---akan menghilangkan aroma sedap dan tekstur "kres"nya.

Setelah bahan-bahan itu ditumbuk, baru kemudian tumbuk kasar segenggam kemangi. Tumbukan kasar daun itu menjadikan sambal ini cocok juga untuk para penyuka sayur atau lalapan.

Ilustrasi sambal kemangi (Dokumentasi akun Youtube "Masak yuk")

Bicara soal tumbukan kasar, dalam pengamatan saya, penyuka sambal terbagi dua tipe---dalam kaitannya dengan cara menumbuk. Tipe pertama, penyuka sambal yang hanya mencocol saja.

Cocol atau mencocol dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyentuh sedikit. Ya, sambal disentuh sedikit oleh makanan utama sehingga menempel di bagian permukaannya saja. Sambal hanya diambil sarinya saja. Bahan-bahan bertekstur kasar seperti bawang atau tomat tidak akan dimakan oleh penyuka sambal tipe pertama ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline