Lihat ke Halaman Asli

Cerita di Luar Prosa

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

senja kian menari-nari diantara cakrawala sang biru. ku hirup aroma kopi sekejap ketenangan dan kedamaian kembali ku rasakan

satu kebiasaan baru yang akhirnya menjadi pelepas penatku ketika otak ini seharian dipaksa melakukan pekerjaan di luar batas.

harusnya aku bisa memilih dan memutuskan sebelum ku terima tanggung jawab ini.  Namun aku masih tetap lemah untuk menolak.

hari ini seperti sudah digariskan tuhan sebagai lembaran sejarah pada kehidupan ku. terlalu banyak kebutulan-kebutulan yang kutemui

telah menjelma sebagai sosok yang lebih dewasa harusnya aku bisa mengambil keputusan itu dengan tegas, sudahlah aku terlanjur hadir disini

ibu kota selalu mengukir sejarah penting dari bangsa ini. ibu dari segala mimpi.

mimpi yang bukan berasal dari diriku sendiri mengharuskan aku berkorban bekerja dua kali lebih keras hingga terkadang akalku tak sanggup lagi untuk berpikir.

impian dan kisah percintaan bahkan hanya menjadi gambaran indah dalam fantasi imajenasiku. hanya itu yang dapat aku perbuat. setelah menghadiri pertemuan yang akhirnya menjadi bukti sekaligus hasil dan usaha yang selama ini mereka perjuangkan.

aku terlalu lemah untuk menolak permintaan hati ku. hati yang keras kemudian luluh hanya untuk sebuah pengorbanan untuk  tanah airku. karena pengorbanan itulah aku harus bisa membagi waktuku yang begitu padat melanjutkan study yang lebih tinggi sebagai residen anak dan terlibat secara langsung sebagai pengagas kembalinya  4 pilar-pilar kejayaan sebagai aset sejarah yang patut di lindungi pemerintah. bersama beberapa orang lainnya yang merupakan pengagas serta pejuang demi mempertahankan warisan leluhur kami membawaku terbang menuju kota ini ibu kota. ibu dari segala mimpi.

setelah menyelesaikan semua urusan yang begitu rumit hari ini semua proses itu dinyatakan deal.

pemerintah menjadi dasar sekaligus sebagai donatur tetap demi perkembangan dan pelestarian aset sejarah kami tanpa harus ikut terlibat dalam setiap urusan yang menjadi tangung jawab ke 4 kesultanan di bagian timur indonesia. di bumi pusaka maluku utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline