Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Menyigi Bagaimana Oposisi Menyanjung Risma

Diperbarui: 30 Januari 2021   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Risma datangkan pelatih profesional dari Surabaya untuk melatih gelandangan memasak (Foto: Dokumentasi Kemenkes)

Belum seberapa lama duduk di kursi Menteri Sosial, Risma sudah menuai caci dan puji. Namun, beliau seperti tidak peduli. Tanpa basa-basi, mantan Wali Kota Surabaya itu sudah wira-wiri ke sana sini. Mula-mula di Jakarta, lalu ke beberapa daerah di Nusantara.

Bu Mensos “takada matinya”. Hari pertama bekerja (Senin, 28/12/2022), dilansir oleh Kompas.com, sudah pelesiran di bantaran Kali Ciliwung di belakang kantornya. Sepasang pemulung menjadi teman bincang. Santai sekali. Laksana tanpa jarak. Bagai ingin menegaskan kebiasaan beliau semasa di Surabaya, dekat benar dengan rakyat.

Sepekan kemudian, Senin (24/1/2021), Risma kembali beraksi. Kali ini blusukan di kawasan elite Jakarta, tepatnya di kawasan Jalan Thamrin dan Sudirman. Sepanjang menyusuri jalan protokol itu, beliau menemui beberapa orang gelandangan dan pengemis. Perbincangan hangat pun diakhiri janji akan mencari balai agar gelandangan tidak tidur di kolong langit lagi.

Suasana berbeda terjadi saat Risma meninjau lokasi gempa di Kabupaten Mamuju, Sulbar. Kader PDI Perjuangan yang santer dikabarkan akan dicalonkan pada Pilgub DKI Jakarta itu terlihat lari terbirit-birit karena guncangan gempa. Jumat, 15 Januari 2021, rombongan Mensos Risma kocar-kacir ketakutan.

Bahkan sempat gencar terdengar kabar kompatriot Pak Jokowi di Partai Moncong Putih itu ikut memanggul kayu di lokasi bencana. Usut punya usut, ternyata foto yang beredar di media sosial bukanlah foto yang dijepret di Mamuju, melainkan potret lawas yang diunggah di Kaskus pada 16 September 2014. Berita soal foto lawas itu tayang di Republika.co.id.

Tiga hari (Senin, 18/1/2021) setelah peristiwa Mamuju, Risma sudah berada di posko penanganan banjir di Jember, Jawa Timur. Beliau terjun langsung memantau persiapan Taruna Siaga Bencana atau Tagana. Tidak tanggung-tanggung, beliau turut menggoreng tahu, menanak nasi, dan ikut membagi-bagikan nasi bungkus.

Risma ikut memasak di posko penangan banjir di Jember (Foto: Kompas.com)

Pihak oposisi seperti menemukan amunisi, segala rupa komentar berhamburan tiada henti. Tak pelak pula warganet di media sosial menyemburkan beragam pendapat. Rupa-rupa bunyinya. Ada yang menyanjung, ada yang menghujat. Ada yang memuji, ada yang mencaci. Persis langit dan bumi.

Adalah politikus senior PKS, Hidayat Nur Wahid, yang tiada henti mengingatkan Risma agar tidak bekerja asal-asalan. Seorang menteri di mata Hidayat punya tugas pokok dan fungsi yang bukan sekadar memasak nasi, menggoreng tahu, atau membagikan nasi bungkus.

Mantan politikus PKS Fahri Hamzah tidak mau ketinggalan kereta. “Menteri tidak dipilih, tapi ditunjuk. Kerja sektoral saja dan di seluruh negeri. Wali kota dipilih, nonsektoral, tapi terbatas kota,” papar Waketum Partai Gelora itu.

Sehubungan dengan peristiwa staf yang kocar-kacir karena gempa, politikus Partai Demokrat Roy Suryo urun komentar. Mantan menteri era SBY itu menanggapi kabar yang disampaikan para pewarta. Beliau kasihan kepada Risma karena wartawan justru mengabarkan orang-orang yang lari tunggang langgang.

Terkait gepeng di kawasan Thamrin-Sudirman, Gubernur Jakarta seperti tersulut korek api. Beliau perintahkan Dinas Sosial untuk mencari dan mendata gelandangan dan pengemis yang ditemui oleh Risma. Bukan karena Risma mungkin menjadi rival di pilgub, melainkan untuk membawa para gelandangan dan pengemis itu ke panti untuk dibina dan dilatih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline