Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

"La Decimotercera" Real Madrid dan Dominasi Spanyol

Diperbarui: 28 Mei 2018   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebrasi Real Madrid saat memenangkan Liga Champions| Sumber: http://messi.us

La Decimotercero. Piala yang diraih Real Madrid semalam di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, adalah gelar ke-13. Itu adalah fakta sahih kehebatan Real Madrid, sekaligus bukti kuat dominasi klub Spanyol di kancah Liga Champions Eropa. 

Klub dari ibu kota Spanyol ini memang mentereng di Liga Champions Eropa (selanjutnya saya singkat LCE). Sinarnya gilang gemilang. Tiga gelar beruntun yang diraih pada 2016, 2017, dan 2018 akan sulit disamai oleh klub mana pun dari negara mana pun. Termasuk musuh bebuyutannya, Barcelona. Blaugrana malah baru merengkuh lima gelar. Itu pun tidak berurutan.

Sewaktu LCE masih dalam format lama, hanya dua klub yang bisa meraih hat-trick alias juara tiga tahun berturut-turut. Ajax Amsterdam. Klub dari Belanda ini sukses hat-trick pada 1971, 1972, dan 1973. Kemudian Bayern Munich. Klub dari Jerman ini juara tiga kali persis setelah Ajax. Setelah itu, tidak ada satu klub pun yang sanggup melakukannya. Maka, tak ada lagi keraguan atas kesaktian Los Galacticos.

Memang ada rekor juara beruntun di LCE yang lebih tokcer, yakni satu klub juara selama lima tahun beruntun. Peristiwa apik itu terjadi pada 1956, 1957, 1958, 1959, dan 1960. Namun, lagi-lagi pelakonnya adalah Real Madrid. 

Barangkali ada di antara kita yang menggerunyam bahwa itu masa lalu, terjadi pada masa awal LCE. Itu benar. Hanya saja mudah disanggah atau disangkal. Coba tilik LCE dalam lima edisi terakhir. Real Madrid menyapu empat gelar juara, yakni pada 2014, 2016, 2017, dan 2018. Hanya satu klub yang mampu menyela, yakni Barcelona pada 2015. 

Edisi lima tahun terkini bukan sesuatu yang sudah basi atau lampau. Itu masih hangat dan baru terjadi. Maka apa lagi yang akan kita pertanyakan? Dua jempol saja rasanya belum cukup untuk mengakui kehebatan Real Madrid. Bahkan seandainya seluruh gelar LCE yang diraup oleh klub dari Inggris atau Italia, jumlah gelar Si Putih masih lebih banyak. 

Dengan demikian, teranglah bahwa Los Galacticos masih yang terbaik.

Bagaimana dengan dominasi Spanyol? Setali tiga uang. Sama saja. Apabila Real Madrid berkibar, otomatis La Liga Spanyol kecipratan tuah. Ingar-bingar Liga Inggris memang dahsyat di media, namun kalah mencor di LCE dibanding La Liga. 

Pada musim ini, kuku La Liga bahkan tertancap kuat di Liga Eropa. Juara Liga Eropa diraih tetangga Si Putih, Atletico Madrid. Sudah senegara, sekota pula. Sudah sekota, bertetangga pula. Boleh dikata, Liga Inggris menang pencitraan kalah pencapaian. Mungkin ada yang beralibi bahwa persaingan di Liga Inggris jauh lebih ketat. Faktanya, pada tahun ini, Manchester United dan klub lain tercecer jauh dari Manchester City.

Mari kita kembali pada dominasi klub dari Spanyol. Kita ambil rentang terdekat dulu. Sepuluh tahun terakhir. Sejak 2009, dominasi Spanyol di LCE tidak tertandingi. Real Madrid meraup 4 gelar, Barcelona meraih 3 gelar. Artinya, cuma tiga edisi yang lepas dari genggaman La Liga. 

Hebatnya, tiga edisi itu dibagi rata ke tiga klub dari tiga liga. Si Kuping Besar praktis hanya singgah di Internazionale (Italia, 2010), Chelsea (Inggris, 2012), dan Bayern Munich (Jerman, 2013).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline