Lihat ke Halaman Asli

Edi Abdullah

TERVERIFIKASI

Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

Mengatasi Gangguan Mental Pasca Pemilu dengan Hipnosis

Diperbarui: 3 Maret 2024   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilu telah usai 14 Februari 2024 menjadi pertanda akhir pertarungan perebutan suara peserta Pemilih baik dalam Tingkat Pemilihan Capres/cawapres,Anggota DPD,DPR RI,DPRD Kota/Kabupaten, Pertarungan perebutan suara ini tentunya penuh dengan berbagai trik dan skill yang terkadang menipu,menjatuhkan bahkan menyedihkan demi meraih suara Pemilih yakni suara rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dinegara ini.

Pertarungan politik dalam meraih suara rakyat adalah pertarungan yang tentunya membutuhkan energi yang besar , baik energi waktu, uang, kesempatan, bahkan jabatan dipertaruhkan demi meningkatkan elektabilitas termasuk menggunakan berbagai cara demi meraih kursi kekuasaan.

Harapan untuk memenangi pertarungan dan meraih kursi kekuasaan tentunya adalah harapan yang sangat didambakan oleh para Peserta Pemilu, karena itu berbagai cara rela dilakukan termasuk melakukan politik uang demi meraih suara dengan mengorbankan harta bendanya demi mendapatkan modal untuk kampanye.

Besarnya harapan untuk menang dalam Pemilu dan banyaknya pengorbanan yang dilakukan para peserta pemilu, pengorbanan tersebut baik harta benda,tenaga maupun pikiran, membawah konsekuensi yakni mental Disorder,nantinya jika gagal dalam meraih Kursi kekuasaan seperti Kursi Legilatif baik DPR RI, DPRD Kota/Kabupaten.

Gangguan mental (mental Disorder) tentuya tak bisa dihindari pasca Pemilu,bagaimana tidak perngorbanan besar baik tenaga,pikiran bahkan harta benda telah dilakukannya demi memenangi suara untuk memperoleh kursi kekuasaan, dan betapa sakitnya, ketika melihat kenyataan bahwa dia pada akhirnya gagal dalam meraih Kursi kekuasaan tersebut.

Harapan yang tinggi dan berbeda dengan kenyataan dapat menimbulkan gangguan kejiwaan bagi peserta Pemilu termasuk para caleg yang bertarung, gangguan mental yang paling banyak terjadi pasca Pemilu adalah gangguan Depresi Mayor dan Gangguan Kecemasan.

Gangguang Depresi mayor pada dasarnya adalah gangguan mental yang ditandai denga suasana hati yang tertekan dan kehiangan semangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari, sementara itu Gangguan kecemasan adalah gangguan mental dimana perasaan khawatir, cemas, takut, stress menghantuinya setiap saat.

Gangguan psikologis mental disorder tentunya masih bisa ditangani dengan pendekatan Hipnoterapi, dimana pendekatan ini diperkenalkan pertama kali oleh salah seorang Dokter berkebangsaan Skotlandia yang bernama James Braid, Penggunaan Hipnoterapi sangat tepat digunakan kepada individu yang mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan,stress dan depresi, termasuk para caleg yang gagal.

Menang dan kalah

Pemilu bisa dikatakan sebagai ajang pertarungan tingkat tinggi dalam politik demi meraih kursi kekuasaan, dan namanya pertarungan pasti ada pihak yang menang dan disisi lain ada pihak yang dikalahkan, karena itu sejatinya pemilu menghasilkan The Winner (pemenang) dan The Looser (Pihak yang kalah).

Karena itu pihak yang menang dalam Pemilu akan menyambutnya dengan penuh suka cita dan kegembiraan bahkan melakuka perayaan, sementara itu disisi lain pihak yang kalah akan menangis dan kecewa atas kekalahannya, kekalahan inlah yang pada dasarnya menyebabkan gangguan psikologis seperti Depresi,stress dan gangguan mentalitas lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline