Lihat ke Halaman Asli

Meminimalisir Konflik dengan Bernegoisasi

Diperbarui: 28 Oktober 2021   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sering kali kita temui ketika dua orang memiliki pendapat yang berbeda pasti mereka akan bermusuhan atau hubungan antara kedua orang tersebut melonggar. Hal tersebut bisa menajdi awal mula terjadinya konflik. 

Perbedaan-perbedaan tersebut bisa dari perbedaan pendapat, ciri fisik, intelektual seseorang, adat, keyakinan, dan lainnya. Jika kita mengingat bahwa manusia di lahir kan dengan berbagai macam perbedaan yang ada maka konflik ini adalah hal yang sangat lumrah jika terjadi. Konflik sendiri ada dua macam yaitu, konflik fungsional dan konflik defungsional. 

Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pada tujuan organisasi dan meningkatkan kinerja. Seperti contoh, ketika dua orang yang berada di departemen pemasaran memiliki strategi pemasaran yang berbeda, mereka meyakini bahwa strategi yang di miliki nya pasti paling baik. 

Kedua departemen ini secara tidak langsung akan mningkatkan kinerja dalam pemasaran karena mereka berdua bersaing untuk membuktikan strategi mana yang paling efisien dan baik. 

Konflik defungsional adalah konflik yang menghambat kerja organisasi. Seperti ketika terjadi perbedaan pendapat dan salah satu dari mereka tidak ingin bernegoisasi untuk mencari jalan tengah, hal ini secara langsung akan mempengaruhi kinerja dari kedua individu yang berkonflik tersebut. 

Nah ketika terjadi konflik sebagai individu kita harus bisa mencari cara suoaya konflik ini bisa selesai dengan baik dan tidak menghambat tujuan dari suatu organisasi.

Salah satu cara untuk menyelesaikan suatu konflik adalah dengan bernegoisasi. Negoisasi ini bertujuan untuk mencari jalan tengah dari sebuah kasus untuk selanjutnya bisa berjalan dengan normal kembali. Ketika berada dalam suatu organisasi pasti banyak terjadi konflik. Ketika terjadi konflik ini tidak perlu berfikir bahwa konflik ini akan menjadi sebuah musibah bagi organisasi. 

Seharusnya kita berfikir untuk menyelesaikan konflik ini dengan baik dan mencari cara supaya tetap menjalankan tujuan organisasi tersebut.  Dengan adanya konflik bisa menimbulkan efek positif bagi suatu organisasi. Salah satu nya adalah kekompakan dalam suatu organisasi.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi adanya konflik antara lain perbedaan antar individu yaitu perbedaan pendirian, perasaan dan lainnya. Perbedaan latar belakang masing-masing individu seperti perbedaan budaya yang menjadikan setiap individu berbeda. Perbedaan kepentingan antar invidu seperti ketika berorganisasi setiap individu banyak tidak tahu masalah yang dialami dalam keluarga nya atau lainnya.

Ada beberapa cara untuk upaya penyelesaian konflik, salah satu nya adalah negoisasi. Negoisasi ini bertujuan untuk kedua individu yang sedang berkonflik untuk saling mengungkapkan pendapat nya untuk mencapai jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak. 

Proses ini dikatakan selesai bila kedua pihak memperoleh kesepakatan yang diingingkan kedua belah pihak. Ketika menjalankan proses negoisasi kita juga harus dalam keadaan kepala dingin. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline