Lihat ke Halaman Asli

Suryanto Rauf

Bumi Ku Adalah Bumi Manusia

Perempuan dan Celana Pendek

Diperbarui: 4 September 2019   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fOTO: DEPAN MANTOS - PUAN-PUAN MANADO


Malam itu Tutu terjebak hujan, karna tak ingin basa kuyub, ia akhirnya menepihkan diri disalah satu bangunan Tua yang banyak perempuan pekerja prostitusinya, Tutu sebenarnya baru saja berkunjung kerumah teman yang mengundang dirinya untuk makan malam dirumah. Kebetulan waktu itu temannya sedang mengadakan acara makan-makan atas rasa syukur karna  telah diWisuda.

Hujan malam itu nyatanya tidak seperti yang diperkirakannya, karna hujannya lama reda tutupun mulai kedinginan, karna tidak membawa jaket tebal. Memang Rencana Tuhan tidak ada yang tau. Udara dingin malam itu mulai menusuk hingga keTulang- tulang, apalagi ditamba Angin sepoi-sepoi yang datang dari segala sisi, lengkaplah sudah penderitaan Tutu malam itu, Suasana bangunan yang terbuka membuat Tubuh Tutu semakin kedinginan saat Hari semakin malam.

Dari sisi sebelah kanan tepat Tutu berdiri Terlihat beberapa Gadis mudah seumuran dengan dirinya sedang asik menemani Beberapa lelaki hidung belang yang datang untuk melakukan penawaran. Awalnya Tutu berpikir lelaki-lelaki itu adalah teman-teman mereka, padahal mereka adalah orang-orang yang datang untuk melampiaskan nafsu birahinya.

Mungkin mereka sedang bosan dengan Istri atau kekasih mereka dirumah dan kos-kosan sehingga mereka memilih datang ketempat itu untuk memintah dilayani para gadis-gadis Cantik itu. Kota selalu saja menawarkan Sesuatu yang tidak perna ada didesa. Seperti halnya Pekerja prostitusi yang disaksikan Tutu saat itu.

Perempuan memang mempesona sehingga Banyak lelaki yang jatuh kedalam Pelukan mereka, Pesona perempuan adalah Surga yang diberikan Tuhan untuk dinikmati para Suami namun sayang dengan peradaban dan kemoderenan jaman hal-hal demikian tidak lagi menjadi Hijab yang perlu dilindungi dan dijaga oleh sebagian perempuan, semua telah jatuh dan terjebak kedalam lumbung dosa yang menyesatkan banyak orang. 

Harga diri mereka dengan muda bisa didapatkan dialun-alun kota maupun tempat Klub malam dan karaoke dalam harga yang beragam sesuai kelas yang telah disajikan.

Setelah hampir 2 jam Tutu bertedu dibawah bangunan Tua itu dan menyaksikan Aktifitas yang Cukup Langka baginya akhirnya Tutu bisa melanjutkan perjalannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline