Lihat ke Halaman Asli

Kebutuhan Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 28 Mei 2022   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kebutuhan Bimbingan Dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus

Salah satu misi dari Layanan Pendampingan ABK adalah membantu siswa berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat keahlian dan jenis peminatannya. Seorang ABK dikatakan berhasil dalam perkembangan yang optimal apabila ia dapat memanfaatkan sisa kemampuannya secara optimal sesuai dengan kecacatannya. Namun kenyataan menunjukkan masih banyak kesenjangan dalam melahirkan anak untuk mencapai perkembangan tersebut. Salah satu kesenjangannya adalah masih banyak ABK yang tidak mampu menjalankan aktivitasnya sehari-hari, bahkan saat di sekolah mampu. Anak berkebutuhan khusus kurang mandiri karena masih memiliki kekhawatiran, anak yang tidak mendapatkan bakat pada tempatnya.

Kegagalan-kegagalan tersebut tidak hanya menjadi kendala bagi peserta didik itu sendiri, tetapi juga karena para pelaksana pendidikan tidak dapat secara individual mendekati dan menemukan berbagai kendala yang dihadapinya, sehingga perlu diupayakan dan dibantu untuk diatasi hambatan ini. Salah satunya dengan memberikan bimbingan konseling.

Secara umum, anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang sama dengan anak normal. Kedelapan kebutuhan tersebut merupakan tahapan perkembangan kepribadian. Kedelapan kebutuhan tersebut menurut Witmer dan Kontinsy (1955) adalah sebagai berikut:

  • Perasaan terjamin kebutuhannya akan terpenuhi
  • Perasaan berwewenang mengatur diri
  • Perasaan berbuat menurut prakarsa sendiri
  • Perasaan puas melaksanakan tugas
  • Perasaan bangga atas identitas diri
  • Perasaan keakraban
  • Perasaan keorangtuaan
  • Perasaan integritas

Pada dasarnya anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan (fisik dan mental) yang sama dengan anak lainnya pada umumnya. Namun ada hal-hal khusus yang memerlukan perlakuan khusus, biasanya terkait dengan kelainan atau kecacatan yang dideritanya.

Proses ini dapat berupa pendidikan, pembelajaran mandiri, terapi, layanan bimbingan dan konseling, layanan medis, dll.

Menurut Thompson, dalam layanan pembinaan dan konseling, hal-hal berikut harus diperhatikan:

  • Mengenal dan memahami potensi dan kekuatan, dan tugas perkembangannya
  • Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya
  • Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidup dan pencapaian tujuan tersebut.
  • Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
  • Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, lembaga tempat bekerja dan masyarakat
  • Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya,
  • Mengembangkan seoptimal mungkin segala potensi/ kekuatannya yang dimilikinya secara tepat dan teratur.

Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus

Bentuk layanan untuk anak yang berkebutuhan khusus menggunakan beberapa model diantaranya :

  • Bimbingan selaku Konstelasi

Layanan bimbingan ini mengakui bahwa siswa membutuhkan layanan yang tidak hanya bimbingan tetapi layanan lainnya. Layanan seperti guru, psikologi, administrasi, dll; layanan mentoring hanyalah salah satu dari layanan ini. Model ini telah dijelaskan oleh Kenneth Hoyt sejak tahun 1962 dan masih berlaku dalam praktek sampai sekarang.

  • Bimbingan yang bersifat developmental

Anak berkebutuhan khusus membutuhkan model ini. Sering menarik perhatian pada dirinya sendiri, terutama kekurangannya. Tetapi mereka tidak dapat menemukan cara untuk menutupi kekurangan mereka. Mereka membutuhkan seseorang untuk membantu mereka, seperti yang dilakukan oleh seorang konselor yang menggunakan bimbingan perkembangan.

  • Bimbingan selaku Ilmu Tindakan Bertujuan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline