Lihat ke Halaman Asli

Dampak yang Ditimbulkan oleh NFT Ghozali yang Membuat Pemerintah Kewalahan

Diperbarui: 20 Mei 2022   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Baru baru ini anak muda asal Semarang bernama Sultan Gustaf AL Ghozali menghebohkan masyarakat Indonesia dengan terjualnya foto swafoto yang ia unggah di situs OpenSea. Dengan nama panggung Ghozali Ghozalu atau juga dikenal sebagai Ghozali Everyday ia sukses meraup uang miliaran rupiah. 

Namun dikarenakan banyak orang orang yang kurang melek tentang dunia per-NFT an akhirnya banyak orang orang tidak bertanggung jawab menyalah gunakan situs OpenSea untuk mengunggah data dirinya, sebagai contoh kasus ada orang yang mengupload foto KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Para pengguna diplatform warga net twitter juga heran pada warga Indonesia "bisa bisanya orang mengupload data pribadinya kesitus OpenSea dan diperjual belikan secara percuma" ucap warga net. Bahkan Juri Master Chef Indonesia, Chef Arnold menghujani para netizen dengan kata kata yang kurang mengenakan di karenakan kelakuan para netizen yang tidak bisa diukur dengan akal sehat. 

Pada situs OpenSea sebuah foto tidak dapat lagi ditarik dikarenakan adanya hak cipta. Dan dari hal tersebut dapat menimbulkan suatu masalah yang serius seperti penyalahgunaan data yang disebabkan oleh kelalaian orang itu sendiri.

Akibat dari fenomena itu Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan marketplace NFT OpenSea, tempat Ghozali Everyday menjual NFT swafoto yang kini diramaikan penjualan NFT berupa KTP, untuk melakukan pemutusan. 

"Kementerian Kominfo telah berkoordinasi dengan OpenSea dan melakukan upaya pemutusan akses terhadap konten tersebut karena telah melanggar ketentuan pelindungan data pribadi," kata Dedy dikutip dari laman CNNIndonesia.com lewat pesan teks Kamis (20/1) malam. 

Dedy mengatakan bahwa ia akan terus melakukan pengawasan berkala terhadap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), dalam menyaring dan akan mengkoordinasi konten apa saja yang akan masuk kedalam situs OpenSea agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terjadi, seperti penyalahgunaan data pribadi.

Pada umumnya situs OpenSea digunakan untuk mengunggah karya NFT. Apa itu NFT ?, NFT merupakan Non-Fungible Token adalah aset digital berbasis teknologi blockchain yang sedang populer di dunia kripto karena nilainya bisa mencapai puluhan juta dolar AS. Non-fungible yang berasal dari kata Fungibility dan Token. Fungibility adalah kemampuan suatu aset untuk ditukar atau diganti dengan aset serupa yang memiliki nilai yang sama.

Sementara itu, token adalah aset digital yang mewakili barang, layanan, atau bentuk nilai lainnya. Non-Fungible Token (NFT) adalah aset digital yang mewakili barang berharga dengan nilai yang tidak dapat diganti atau ditukarkan. Setiap NFT memiliki data catatan transaksi di dalam blockchain. Data ini berisi tentang siapa penciptanya, harga, dan histori kepemilikannya.

Dalam kasus yang dialami Ghozali ia mengupload foto dirinya sendiri atau swafotonya pertama kali pada tahun 2017 hingga 2021. Selama lima tahun ia mengumpulkan berbagai foto yang ia ambil dari gadget yang ia punya. 

Setiap foto memiliki cerita masing masing, seperti foto yang ia unggah di akun twitternya ia menulis cuitan bahwa ia mengambil swafoto tersebut setelah ia melakukan vaksinasi. Pada akun OpenSea yang ia miliki setidaknya sekitar 933 NFT yang berupa swafoto dirinya sendiri. Lantas mengapa foto Ghozali tersebut dapat menarik perhatian banyak orang? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline