Pernahkah hati bercinta?
Pernahkah liur rindu menetes nikmat
Berserakan,
sepanjang kuala keinginan
Mata kita pernah lebih dari enam
Bergulir satu-satu, tertipu nuansa
Kau jahit tetap mata warnamu
Dan aku,
minggat dengan hati yang berbolong-bolong
Tiap sela jerami, bersetubuh cinta kita
Perih, tajam dan kering