PANGKALAN BALAI - Penghuni tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Banyuasin mencapai 865 orang. Padahal, idealnya kapasitas penghuni warga binaan Lapas itu hanya untuk menampung 175 orang nara pidana.
Kelebihan kapasitas atau overload Lapas Kelas III Banyuasin itu pun dibenarkan Kepala Lapas Kelas III Banyuasin Reza Yudistira melalui Kasubsi Keamanan dan Ketertiban Lapas Mu'amar, kemarin. Kata dia, untuk mengantisifasi hal yang tak diinginkan pihaknya melakukan berbagai terobosan.
Jumlah tahanan 306 orang napi. Sementara untuk titipan sebanyak 559 orang, jadi total penghuni lapas sebanyak 865 orang. Kendati overload kita jamin lapas Banyuasin tak bakal terjadi keributan seperti dipemberitaan," ujar Mu'amar didampingi Kasubsi pembinaan D Krihastoni kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskan dia, sebagai antisifasi adanya konflik antara napi, pihaknya melakukan antisifasi pendekatan persuasif kekeluargaan kepada semua warga binaan. "Di lapas ini banyak kegiatan jadi mereka (para napi, red) tidak bakalan bosan menjadi warga binaan," beber dia.
Apa saja kegiatan lapas itu?. Dijelaskan dia, selain kegiatan pesantren, para napi juga diajarkan kesenian hadro, marawis. Selain itu, para napi juga diajari beternak, sekolah kejar paket dan kegiatan olahraga.
"Tentunya semua kegiatan yang kita programkan itu untuk menghilangkan kejenuhan terhadap para napi. Kendati demikian pengawalan ketat akan tetap kita lakukan sebagai antisifasi penyeludupan narkoba dan lainnya," ujar dia.
Dijelaskan dia, untuk saat ini pihak lapas tengah mengusulkan kegiatan pelatihan pertukangan khusus bagi warga binaan. "Semua kegiatan positif untuk para napi akan kita laksanakan di lapas ini," pungkas dia. (roniee)