Lihat ke Halaman Asli

Bukan Saracen, FB, Telegram Sarana Ujaran kebencian, Penyebabnya Seluruh Operator Seluruh di Indonesia

Diperbarui: 8 September 2017   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Jepang seorang nenek diciduk polisi setempat. Apa yang dilakukan nenek tersebut, sehingga terciduk? Ia mengganggu temannya, dengan menelpon sang teman, saat temannya angkat, si nenek mematikan telpon. Nenek melakukan hal tersebut, belasan sampai ratusan kali. Sedang teman si nenek tidak kenal nomor telepon yang menelpon. Ia merasa terganggu dan diteror. Kesal atas telpon misterius yang menerornya, akhirnya lapor polisi. Penyelidikan polisi, melacak asal nomor, akhirnya sang nenek ketahuan.

#Pikir!!!

Seandainya kejadian tersebut terjadi di Indonesia, yakin deh si nenek ketangkapnya lama, bahkan gak ketangkep, kayak penyiram air keras bang Novel. 

Why my friend? What different Indonesia and Japan?

#Indonesia# Nenek beli nomor telepon di counter hape. Di mana banyak dijual nomor baru yang sudah aktif, serta nomor-nomor telepon tersebut menjanjikan gratis nelpon ke semua operator.

Banyak orang yang pura-pura bodoh di dunia, di balik kebodohannya ia sebenarnya mengetahui suatu penyelesaian masalah. Contoh; cara memberantas narkoba, Gampang, tinggal tutup aja semua diskotek seluruh Indonesia, maka 80% narkoba akan berkurang, karena 90% narkoba beredar di diskotek. Contoh lain, cara mengatasi kemacetan, Gampang, stop aja penambahan mobil dan motor baru, maka teratasi lah masalah macet.

Dan soal ujaran kebencian, para pemimpin kita pura-pura bodoh soal penyuburnya. Sang pupuk adalah seluruh operator Indonesia yang menjual kuota internet melalui agen-agen penjual atau kios pulsa. Di mana nomor tersebut diaktifkan dengan registrasi identitas palsu. Kuota internet itu berpotensi disalahgunakan untuk menyebar hoax dan ujaran kebencian.

Seandainya satu nomor telepon di Indonesia untuk satu orang seperti nomor KTP, harus identitas yang valid kayak di luanegeri, maka hoax akan hilang, karena secara gampang diketahui siapa pelaku hoaxnya.

Jadi maksud loe, begini JS, semakin marak hoax dan ujaran kebencian, makin untung seluruh operator seleuler.

Ono-ono wae.

Dipikir-pikir benar juga ya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline