Lihat ke Halaman Asli

Sugeng Priyanto

Damai Itu Indah

Puisi | Ketika Mulut Ini terkunci

Diperbarui: 26 Agustus 2019   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau terlena dalam keindahan semesta,

Hingga tak terbatas pada apa yang Dia bolehkan,

Kau terobos dan kau penuhi semua hasrat penuh kesombongan,

Hingga masuk dalam kubangan keangkuhan yang nyata

Kau terlupa,

Ketika pengadilan sampai pada pengadil yang sesungguhnya,

Ketika mulut ini terkunci tak dapat berkelit,

Hingga mata memberikan kesaksian,

Atas semua  apa yang telah dilihatnya

Tangan dan kaki pun memberi tahu,

Apa yang mereka ambil serta kemana mereka membawanya,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline