Tekanan kehidupan yang semakin menghimpit menjadi momok banyak orang, tak jarang berujung pada problematika serius dan memicu stres berkepanjangan. Perasaan cemas, putus asa, hingga kehilangan motivasi menjadi bagian dari pergulatan internal yang dialami banyak orang. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat kekuatan laten dalam diri untuk merespons dan bangkit.
Stres merupakan suatu keadaan tekanan fisik dan psikis yang diakibatkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan. tubuh menerima respon tidak spesifik, sedangkan kebutuhan tersebut melebihi batas kemampuan individu untuk memuaskannya.
Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti kecemasan berlebihan, ketidakstabilan emosi dan banyak lagi. Jika Anda merasa cemas atau terlalu khawatir tentang uang, utang, atau pengeluaran, tekanan finansial (Heo, 2020).
Tindakan yang tepat untuk menangani tekanan agar masalahnya tidak bertambah parah perlu dilakukan. Setiap orang harus memiliki dan menerapkan pengetahuan serta mempraktikkan dengan baik.
Teori Coping Stres
Menurut Sarafino, coping adalah usaha menetralisasi atau mengurangi stres yang terjadi. Lazarus dan Folkman juga mengatakan bahwa keadaan stress yang dialami seseorang dapat menimbulkan efek yang kurang baik secara fisiologis maupun psikiologis. Seorang individu akan berusaha mencari cara mengatasinya.Â
Tindakan yang dapat dilakukan seseorang ialah coping. coping sering dipengaruhi budaya, pengalaman individu dalam mengatasi masalah, faktor lingkungan, kepribadian, konsep diri, faktor sosial dan lain-lain yang sangat berpengaruh pada kemampuan individu dalam menyelesaikan masalahnya.
Coping merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi stresfull. Coping tersebut adalah merupakan respon individu terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologis.Â
Q.S. Ar-Ra'd /13:11 menjelaskan bahawa seseorang tidak akan berubah sebelum orang tersebut mau merubahnya, tentunya sesuai kemampuan individu masing-masing. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan individu untuk mengatasi stres dan kecemasan
- Menyerang dengan melakukan perlawanan untuk mempertahankan integritas kepribadiannya melaui perilaku konsrtruktif maupun destruktif.
- Menarik diri, diam, apatis, dan munculnya perasaan tidak berminat pada individu.
- Kompromi tindakan konstruktif yang dilakukan individu dengan cara bernegoisasi dan bermusyawarah sebagai upaya jalan keluar.
Strategi Kognitif
1. Keaktifan diri
Mencari akar masalah dan memperbaikinya secara langsung.