Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Kualitatif

11 Februari 2011   00:53 Diperbarui: 4 April 2017   16:35 84324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

C. Penafsiran Data

Penafsiran data dijabarkan ke dalam: (1) Tujuan penafsiran data, tujuan deskripsi semata-mata, analisis menerima dan menggunakan teori dan rancangan organisasional yang telah ada dalam suatu disiplin. Dengan hasil analisis data, analis menafsirkan data itu dengan jalan menemukan kategori-kategori, (2) proses umum penafsiran data; analisis data itu terjalin secara terpadu dengan penafsiran data. Data ditafsirkan menjadi kategori yang berarti sudah menjadi bagian dari teori dan dilengkapi dengan penyusunan hipotesis kerjanya sebagai teori yang nantinya diformulasikan dengan penyusunan deskriptif maupun secara proporsional., (3) Peranan hubungan kunci dalam penafsiran data; proses ini berlangsung selama peleitian berjalan. Kategori dan hubungannya diberi label dengan pernyataan sederhana berupa proporsisi yang menunjukkan hubungan. Proses ini diteruskan hingga diperoleh hubungan yang cukup padat, yaitu sampai analis menemukan petunjuk metafora atau kerangka berpikir umum, yaitu sampai analis menemukan hubungan kunci, yaitu suatu metafora, model, kerangka umum, pola yang menolak, atau garis riwayat, (4) peranan integorisasi data; interogasi terhadap data berarti mengajukan seperangkat pertanyaan pada data sehingga terungkaplah banyak persoalan dari data itu sendiri.

Langkah-langkah menganalisis data atau cara menganalisis data di atas sejalan dengan pendapat Milles dan Huberman, namun mereka merinci lebih jelas setiap proses analisis, bahkan dilengkapi dengan contoh bagan-bagan yang digunakan dalam menganalisis data kualitatif, yakni sebagai berikut:

1. Analisis selama pengumpulan data yang terdiri dari: lembar ringkasan kontak yang memuat lembar isian ringkasan dokumen, kode dan pengkodean yang terdiri atas (catatan reflektif, catatan pinggir, menyimpan dan mendapatkan kembali teks), pembuatan kode pola, membuat memo yang diperlukan untuk pengembangan proposisi, pertemuan analisis situs dan ringkasan situs sementara dengan menyediakan catatan data.

2. Analisis di dalam situs; yang terdiri atas: bagan konteks yang menampilkan bagan konteks variabel khusus, matriks daftar cek, masalah yang tertata waktunya, matriks peranan tertata (matriks peranan dengan waktu dan matriks peranan dengan kelompok), matriks gerombol konseptual, matriks pengaruh eksplanatori, matriks dinamika situs tentang proses-keluaran, memasukkan peristiwa dalam daftar (bagian kejadian penting, jenjang pertumbuhan, jaringan peristiwa keadaan) jaringan kausal dalam bentuk verifikasi, membuat dan menguji prediksi.

3. Analisis lintas situs; yang terdiri atas: matriks meta tak tertata, matriks deskriptif yang tertata menurut situs (mengurutkan situs melalui indeks yang diringkas, tabel ringkasan dan matriks tertata menurut situs dua variabel), matriks prediktor keluaran situs tertata (membuat sub struktur variabel, table kontraks, dan matriks prediktor-keluaran-konsekuensi), matriks meta waktu tertata, bagan pencar (bagan pencar lintas waktu), matriks efek situs tertata, model-model kausal (rangkaian kausal), jaringan kausal-analisis lintas situs (matriks anteseden)

4. Penyajuan matriks; yang terdiri dari: membangun penyajian matriks, memasukkan data matriks, menganalisis data matriks.

5. Matriks dan menguji kesimpulan yang terdiri dari: taktik untuk merapatkan kesimpulan (perhitungan, memperhatikan pola, tema, melihat kemasukakalannya, penggurumbulan, membuat metafosa, memilih variabel, menggolongkan yang khusus dan yang umum, penentuan factor, memperhatikan hubungan antarvariabel, menemukan variabel penyela, membangun rangkaian logis mengenai bukti, membuat pertalian konseptual/teoritis), taktik untuk menguji dan memastikan temuan (memeriksa kerepresentatian, memeriksa pengaruh peneliti, triangulasi, memberi bobot pada bukti, membuat pertentangan/perbandingan, memeriksa makna segala sesuatu yang di luar, menggunakan kasus eksteren, menyingkirkan hubungan palsu, membuat replika temuan, mencari penjelasan tandingan, memberi bukti yang negatif, dan mendapatkan umpan balikan dari informasi dan informan). Bila kita mengikuti alur yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman, maka akan sulit memahami, namun cara menganalisis data seperti yang dilakukan oleh mereka telah ditulis oleh Moleong yang didukung dengan pandangan-pandangan para pakar lainnya lebih simple dan mudah dipahami bila kita tertarik dengan penelitian kualitatif.

Para peneliti kualitatif mencoba memahami kepribadian orang lain dari pendapat dan kerangka berpikir mereka. Pusat dan pandangan dari peneliti kualitatif adalah realitas yang dialami sebagai pengalaman dari responden. Mereka empati, dan mengenal dengan orang yang mereka teliti untuk memahami bagaimana mereka melihat sesuatu perspektif mereka, sedangkan interpretasi dan dugaan peneliti ditempatkan untuk menangkap proses yang terjadi dalam kerangka pengalaman dan satuan perbuatan yang dilakukan. Artinya penelitian kualitatif selalu berada dalam setting kerja lapangan (field work). Karena berorientasi pada proses, maka saya mengatakan bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan kehidupan manusia di masyarakatnya, konekuensi masyarakat atas hasil pembangunan, perilaku siswa di sekolah, partisipasi kelompok dalam masyarakat dalam kaitannya dengan adaptasi lingkungan dll, dimana dalam

Penelitian kualitatif pada aplikasinya tidak harus menggunakan jumlah subyek atau obyek yang besar, tetapi memerlukan deskripsi secara tebal atau thick description dan komprehensif, sehingga mampu memberikan gambaran luas, kaya dan hidup. Oleh karena itu penelitian kualitatif juga digunakan untuk skalah kecil dan bersifat kasus dengan menekankan pada prose salami dengan deskripsi yang intensif dalam setiap langkahnya.

Lukisan mendalam atau thick description seperti hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Clifford Geeztz dalam tafsir kebudayaan adalah salah salah satu contoh hasil penelitian kualitatif "etnografi". Geertz lebih memperhatikan "makna" seperti juga yang dikatakan oleh Milles dan Huberman. Dia menganjurkan seseorang untuk lebih mencari pemahaman makna daripada sekedar mencari hubungan sebab akibat. Untuk menagkap apa yang disebut makna kebudayaan, perlulah terlebih dahulu mengetahui cara menafsir symbol-simbol yang setiap saat dan tempat digunakan orang dalam kehidupan umum. Sementara Spradley (1997: xvi) mengatakan "Belajar tentang etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi, khususnya antropolgi sosial. Ciri-ciri khas dari metode penelitiannya sifatnya holistic-integratif, thick description, dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan native's point of view. Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipansi dan wawancara terbuka dan mendalam, yang dilakukan dalam jangka waktu yang relative lama, bukan kunjungan singkat dengan daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian survey.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun