Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Kualitatif

11 Februari 2011   00:53 Diperbarui: 4 April 2017   16:35 84324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Moleong (2000: 193) mengatakan "Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau criteria tertentu". Selanjutnya Lincoln dan Guba (1985: 347-351) menguraikan kategorisasi sbb: Tugas pokok kategorisasi adalah (1) mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat ke dalam bagian-bagian isi, (2) merumuskan aturan yang menguraikan kawasan kategori dan yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan inklusi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data, (3) menjaga agar setiap kategori yang telah disusun satu dengan lainnya mengikuti prinsip taat asas. Dapat dikemukakan bahwa sejumlah kategori yang muncul tidak dapat dikatakan seperangkat kategori. Yang dihasilkan seorang analis adalah seperangkat yang menyediakan konstruksi data yang beralasan.

2. Langkah-Langkah Kategorisasi

a. Pilihlah kartu pertama di antara yang telah disusun pada penyusunan satuan. Bacalah kartu itu dan catatlah isinya. Kartu pertama ini mewakili entri pertama dari kategori yang akan diberi nama. Tempatkan kartu itu pada satu sisi.

b. Pilihlah kartu kedua, baca dan catat pula isinya. Buatlah keputusan atas dasar pengetahuan anda atas dasar intuisi, apakah kartu kedua ini tampak sama atau dirasakan sama dengan kartu pertama. Tampak sama berarti isinya itu benar-benar sama. Jika demikian, tempatkan kartu itu ke dalam tempat yang sama dengan kartu pertama, jika tidak maka kartu itu merupakan entri pertama untuk kategori kedua yang akan diberi nama.

c. Lanjutkan dengan kartu-kartu berikutnya. Untuk setiap kartu tetapkan apakah kartu itu tampak atau dirasakan sama dengan kartu-kartu yang telah ditempatkan di dalam kategori yang "mantap" ataukah kartu itu mewakili kategori baru. Lanjutkan kegiatan seperti ini seperti langkah-langkah selanjutnya.

d. Sesudah kartu diproses analis akan merasakan bahwa ada satu kartu yang tidak cocok untuk ditempatkan pada kartu-kartu yang telah ditempatkan pada kategori sebelumnya ataupun tidak cocok untuk menyusun kategori yang baru. Tempatkan kartu itu pada tumpukan lain-lain. Kartu-kartu itu jangan dibuang karena masih akan digunakan untuk keperluan menelaah kembali .

e. Ambil kartu-kartu yang telah terkumpul di dalam kategori dengan ukuran yang kritis. Buat dan susunlah pernyataan-pernyataan ydalam bentuk proporsional akan kawasan-kawasan yang merupakan cirri kartu yang sisa. Gabunglah cirri-ciri ke dalam aturan ilklusi. Berilah kategori itu "nama" atau "judul" yang di dalamnya berisi esensi atauran itu untuk memudahkan pengelompokan berikutnya dan untuk mencatat secepatnya isi setiap kategori.

f. Lanjutkan dengan langkah ketiga, keempat dan kelima, jika ada kategori yang mendekati ukuran kritis sampai seluruh kartu telah diselesaikan. Penyimpangan, konflik atau ketidakcukupan akan semakin menonjol apabila proses ini berjalan terus, dan hal demikian harus diselesaikan seperti pada langkah kelima. Jika hal itu telah ditangani dengan aturan yang telah direvisi, kartu-kartu yang ditumpukkan ke dalam kategori atas dasar pembentukan aturan sebelumnya hendaknya ditelaah kembali untuk memastikan bahwa kartu-kartu itu masih layak dipertahankan pada kategori itu.

g. Apabila tumpukan kartu satuan sudah selesai diproses, keseluruhan perangkat kategori ditelaah lagi. Pertama, hendaknya diberikan pada kartu-kartu yang ditumpukkan ke dalam "lain-lain" kalau ada di antara kartu-kartu itu yang dapat ditumpukkanke dalam kartu lainnya. Kedua, kategori-kategori harus ditelaah untuk memeriksa adanya tumpang tindih. Ketiga, perangkat kategori itu harus diuji untuk menemukan hubungan di antara sesamanya.

h. Kategori yang masih memerlukan data lainnya dapat dilakukan dengan mengikuti strategi seperti berikut: (1) perluasan; peneliti memulai dengan butir-butir yang diketahui tentang informasi yang dijadikan dasar untuk mengajukan pertanyaan atau sebagai petunjuk bagi pengujian dokumen, (2) pengaitan; yang tidak diketahui dan tidak dipahami oleh peneliti dikaitkan agar menjadi sesuatu yang dipahami, (3) pengapungan; proses pengapungan sama dengan proses pembentukan hipotesisi atau menyarankan kategori baru segera setelah subjek kategori yang dikenal ditemukan karena tuntutan logis situasi yang menghendakinya.

i. Akhirnya menetapkan menghentikan pengumpulan dan pemrosesan "keputusan". Ada empat kriteria: kehabisan sumber, munculnya keteraturan yaitu rasa integritasi walaupun harus berhati-hati jangan sampai menarik kesimpulan yang keliru karena adanya keteraturan dengan cara yang amat sederhana, terlalu diperluas yaitu perasaan peneliti terhadap banyaknya informasi yang digali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun