Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

e-Rapor yang Membuat Guru Repot

7 Desember 2020   05:59 Diperbarui: 17 Januari 2021   06:01 3491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengikuti pembelajaran selama satu semester dan mengikuti kegiatan penilaian akhir semester (PAS),  ada saat yang ditunggu-tunggu oleh siswa dan orang tua yaitu pembagian hasil belajar siswa atau pembagian rapor.

Zaman dulu rapor berupa buku dan ditulis tangan oleh wali kelas, biasanya siswa ataupun orang tua akan menyimpannya dengan baik-baik dan saya masih menyimpan rapor sewaktu di SMP dan di SMA sampai sekarang sebagai kenang-kenangan.

Sudah beberapa tahun ini rapor dibuat menggunakan aplikasi e-rapor dan lembaran rapor yang dibagikan adalah hasil print-out di kertas HVS. Terkadang ada siswa ataupun orangtua yang melaporkan ke wali kelas kalau rapornya hilang, padahal setiap pembagian rapor ke orangtua biasanya semua wali kelas sudah meminta untuk menyimpan rapor ini dengan sebaik-baiknya.

Apakah hanya karena berupa lembaran kertas, sehingga rapor tidak dianggap lagi sebagai sesuatu yang berharga oleh siswa dan orang tua?

Tahap Pengisian e-Rapor
Sejak diberlakukannya kurikulum 2013 (kurtilas) untuk mengisi hasil belajar siswa sudah ada aplikasi yang bernama e-rapor. Ketika pertama diluncurkan aplikasi e-rapor ini banyak guru yang mengalami hambatan dalam pengisiannya

Untuk memudahkan mengisinya maka di sekolah kami guru-guru mengerjakan e-rapor ini bersama-sama di sekolah dengan dipandu oleh operator. Bahkan pembagian rapor ke orang tua sempat diundur ke awal semester 2 karena belum selesai dikerjakan.

Tetapi untuk saat ini guru-guru sudah terbiasa dan sudah lancar dalam memasukan nilai ke e-rapor, pengerjaannya bisa selesai dalam waktu 2 sampai 3 hari saja. 

Biasanya sekolah memberikan waktu 1 minggu bagi guru dan wali kelas untuk menyelesaikan e-rapor ini. Walaupun sudah terbiasa tapi terkadang ada saja kendala teknis yang dihadapi karena biasanya aplikasi e-rapor yang digunakan setiap semester merupakan versi terbaru. 

Saya menulis artikel ini sambil melihat aplikasi e-rapor, karena saya dan guru-guru di sekolah sudah mulai mengerjakannya. Untuk bisa log in ke aplikasi e-rapor, guru sudah memiliki password dan username yang sudah dibuatkan oleh operator. Username untuk setiap guru berbeda-beda sedangkan password-nya dibuat sama oleh operator.

Tahap pertama yaitu mengisi data kompetensi dasar (KD). Pada tahap ini guru mata pelajaran hanya melihat kompetensi dasar yang ada di aplikasi e-rapor apakah sudah sesuai atau belum dengan yang diajarkan pada semester ini.

Bila belum sesuai maka harus dilakukan proses edit supaya kompetensi dasarnya sesuai. Khusus untuk mata pelajaran mulok, data kompetensi dasar harus diinput sendiri karena biasanya belum ada di aplikasi e-rapornya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun