Saya sudah beberapa kali menguji-coba pembelajaran berbasis proyek di kelas. Kebetulan, karena saya mengajar fisika, saya jarang sekali memberikan tugas di rumah untuk menyelesaikan soal-soal yang njelimet dan bikin kepala rasanya mau meledak.Â
Saya ingin siswa/i mampu berkreasi, karena fisika atau lebih luasnya lagi, sains, bukan hanya teori cocoklogi dari hasil kombinasi angka, huruf, dan simbol-simbol dari Yunani. Fisika dapat dieksplorasi apabila kita selalu guru "MAU" dan "MAMPU" membaca karakter setiap siswa.Â
Proyek kolaborasi saya dimulai dengan meminta siswa memilih beberapa jenis percobaan sederhana yang mengacu pada teori yang diulas pada buku pelajaran. Apabila sumber daya materialnya mudah dijangkau, dengan segera saya meminta salah seorang siswa untuk membagi kelompok dan mencatat segala hal yang diperlukan.Â
Kekuatan dari proyek kolaborasi adalah komunikasi dan empati. Komunikasi yang baik akan memunculkan rasa empati antar-siswa, sehingga dapat meminimalisir konflik "kesenjangan" yang umum kita jumpai dalam pergaulan siswa. Adapun empati, tentu saja dihasilkan dari pola komunikasi yang sehat dan transparan.Â
Semua pembelajaran itu dapat kita lakukan di kelas, asal mau berusaha dan bersabar.Â
Bagikan artikel ini pada rekan-rekan guru yang lain :)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI