Bersama IGI, guru bukan sekadar pengajar, tapi penggerak perubahan. Menuju Generasi Emas 2045, mari kita teguhkan langkah, perkuat kompetensi, dan satukan visi untuk Indonesia yang lebih cerdas dan berdaya saing.
Pendidikan merupakan pondasi penting dalam membangun masa depan bangsa,di balik semua itu. Ada sosok guru yang memainkan peran sangat penting, mentransfer pengetahuan, membentuk karakter, bahkan menjadi penentu arah peradaban atau dengan kata lain meminjam istilah Sang Ketua Umum Danang Hidayatullah "Guru terlahir untuk merumuskan masa depan pendidikan Indonesia". Itulah kenapa, menjadi guru profesional bukan cuma keinginan  tapi kebutuhan mendesak.
Kabar bahwa Ikatan Guru Indonesia (IGI) kini telah resmi terdaftar sebagai Organisasi Profesi Guru di bawah naungan Ditjen GTKPG Kemendikdasmen, dan sudah tercatat di SIMFOR-PU, tentu jadi kabar baik. Tapi, pertanyaannya? apakah ini benar-benar jadi titik awal perubahan besar bagi dunia profesi guru di Indonesia? Atau jangan-jangan cuma jadi tambahan 'seremonial' di tengah rumitnya dunia organisasi keguruan?
Pengakuan Resmi, Apa Artinya?
Kalau merujuk pada UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, setiap guru memang punya hak untuk bergabung dalam organisasi profesi. Organisasi yang dimaksud antara lain punya kode etik, pedoman kerja, dan mekanisme perlindungan profesi. Nah, dengan pengakuan resmi ini, IGI bukan lagi sekadar komunitas tempat guru berkumpul dan berbagi, tapi sudah punya tanggung jawab struktural mulai dari pengembangan kompetensi, advokasi, sampai urusan kode etik dan perlindungan hukum.
Tapi, apa yang berubah dari IGI sebelum dan sesudah status ini? Apakah sekarang IGI bakal lebih berpengaruh dalam kebijakan pendidikan nasional? Atau status ini cuma jadi formalitas supaya "resmi" saja?
Peluang yang terbuka lebar
Kalau melihat dari sisi positifnya, ada beberapa peluang besar yang bisa dimaksimalkan IGI:
- Punya Legitimasi Lebih Kuat
      Dengan status ini, IGI bisa jadi mitra strategis pemerintah. Misalnya dalam pelatihan guru, program sertifikasi, atau saat ada          kebijakan pendidikan baru, IGI bisa ikut duduk di meja diskusi.
- Akses ke Sumber Daya Lebih Luas