Bencana alam tidak dapat diprediksi kapan datangnya. Banyak hal yang bisa menjadi pemicunya, seperti gempa bumi dan cuaca.Â
Cuaca ekstrim berupa tingginya curah hujan di Kabupaten Tana Toraja tidak hanya berdampak pada terjadinya puluhan longsor dan meluapnya sungai. Terbaru, gerakan tanah yang berakibat pada retaknya lokasi pemukiman dan perumahan juga terjadi di Bumi Lakipadada.
Jumat, 18 April 2025, tepat pada Hari Raya Jumat Agung, bencana pergeseran tanah melanda Dusun Kalo' di Lembang Rano, Kecamatan Rano.Â
Dusun yang berdampingan langsung dengan Sungai Sa'dan, sungai terpanjang di Provinsi Sulawesi Selatan ini mengalami pergeseran tanah. Tercatat 15 rumah, 1 masjid dan 1 gereja mengalami retakan parah. Sementara ratusan rumah warga lainnya juga ikut terdampak.
Retakan tanah bahkan memutuskan akses jalan desa. Beruntung, kendaraan masih bisa melintas setelah ditimbun seadanya oleh warga.
Sebagai bentuk tanggap darurat awal, anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja, Agustinus Patinggi langsung turun meninjau lokasi.Â
Anggota DPRD dari Fraksi Golkar tersebut juga membawa bantuan berupa sembako, yakni mie instan dan beras. Bantuan tersebut diserahkan kepada warga yang rumahnya terdampak pergeseran tanah dengan kondisi cukup parah.Â
Sebagai wakil rakyat dari Dapil 3, Agustinus Patinggi memang selalu menunjukkan aksi bertanggung jawab pada setiap bencana yang terjadi di Kecamatan Rano, Bonggakaradeng, Simbuang dan Mappak.Â
Sebelumnya, Agustinus Patinggi juga bergerak cepat membuka akses jalan ke Lembang Bau yang tertutup longsor. Selain itu, ia juga mengerahkan alat beratnya untuk menyingkirkan  material longsor yang terjadi di Lembang Buakayu pada hari Rabu yang lau.