Mohon tunggu...
Odjie Samroji
Odjie Samroji Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, Founder : Albirru Indonesia Foundation

Ingin menjadi pribadi yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia adalah pribadi yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hadiah untuk Guru, Terima Kasih atau Suap?

20 Juni 2025   12:30 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:35 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru dan Murid | Foto : Author  

Akhir tahun pelajaran tiba. Momen kelulusan, kenaikan kelas, dan ucapan terima kasih jadi pemandangan yang sering kita lihat di sekolah-sekolah. 

Salah satu tradisi yang gak jarang muncul,  wali murid ngasih hadiah ke guru. Mulai dari bunga, bingkisan, sampai amplop. Tapi, pertanyaannya, ini hadiah tulus atau bentuk "suap halus"? 

Dan kalau hanya guru tertentu yang dapat, sementara guru lain enggak, apa enggak menimbulkan iri dan polemik internal?

Dari sisi Islam, memberi hadiah itu boleh bahkan dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda, "Tahaaduu tahaabbuu" --- salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai (HR. Bukhari). 

Hadiah bisa jadi bentuk apresiasi, cinta, dan terima kasih atas jasa seseorang. Termasuk guru, yang tiap hari bersabar membimbing anak kita, walau kadang harus ngadepin murid yang super aktif bahkan ngeyel. 

Hadiah itu sah-sah aja, asalkan niatnya murni: bukan buat "melicinkan" nilai atau "memikat" perhatian agar anaknya diistimewakan.

Tapi, Islam juga sangat tegas soal keadilan dan niat tersembunyi. Dalam hadis riwayat Abu Daud, Rasulullah pernah menegur seorang petugas zakat yang menerima hadiah dari masyarakat, padahal dia diberi tugas negara. 

Hadiah dalam konteks itu bukan lagi hadiah, tapi potensi gratifikasi atau suap terselubung. Apalagi kalau momentumnya pas banget: sebelum pembagian nilai, atau ketika ada persaingan ketat masuk sekolah lanjutan.

Nah, ini yang kadang jadi titik kritis. Kalau hadiah diberikan ke guru kelas atau wali kelas, sedangkan guru-guru lain yang juga ngajar anak itu gak dapat, bisa muncul rasa gak enak. 

Apalagi kalau yang dikasih hadiah sampai dapat perlakuan istimewa---jadi polemik di lingkungan sekolah. Muncul kecurigaan: "Ini hadiah atau kode keras?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun