Ada pesan bernas dari William Faulkner, seorang sastrawan legendaris Amerika Serikat, bagi para penulis: "Jangan sibuk berusaha menjadi lebih baik dari para pengarang yang lebih dahulu tapi cobalah menjadi lebih baik dari dirimu sendiri."
Menurut Christopher C. Burnham, "Good writing is purposeful, it says something and says it correctly. Good writing has voice and energy. Good writing is thoughtful and thought provoking. Good writing communicates an important message clearly to intended audience. Good writing expresses the writer self honestly and evokes a personal response in the reader".
Tulisan yang baik adalah ia bermisi, menyuarakan sesuatu (kebenaran) dan memompakan semangat, mengajak pembaca berpikir dan bertindak, mengkomunikasikan pesan yang jelas di samping mengekspresikan pendapat atau pemikiran penulis mengenai sesuatu hal yang akan mengundang respons atau reaksi pembacanya. Demikian terjemahan bebas dari pernyataan Christopher C. Burnham.
Lantas apa hubungannya antara menjadi diri sendiri (esensi pernyataan William Faulkner) dan pernyataan misi (mission statement) dari Christopher C. Burnham tersebut?
Menulis itu mensyaratkan pembebasan kreativitas dengan menggali ke dalam diri kita sendiri (pengalaman, ide, nostalgia dll) hingga menghasilkan mission statement seperti yang dituliskan C. Burnham.
Intinya, dengan menjadi diri kita sendiri maka pintu kreativitas akan terbuka lebar sehingga terciptalah energi alamiah kepenulisan yang mendorong kita menghasilkan tulisan yang baik dan bernas.
Hukum besi semesta berkata bahwa sesuatu yang lahir dari hati akan sampai ke hati dan sebuah ketulusan akan melumerkan kekerasan hati.
Berikut ini tujuh langkah awal untuk menghasilkan tulisan yang baik dan bernas.
Langkah 1. Menetapkan Niat: Mengapa Kita Menulis?
 "Lebih banyak pelaku bisnis yang gagal daripada seniman yang gagal." (John Gardner dalam On Becoming A Novelist)