Di balik lengkung cakrawala,
ada sembilu yang tak bernama,
terbang rendah burung tanpa sayap,
menyelisik bisik angin yang tak pernah diam.
Tak semua puncak berselimut salju,
sebab ada yang menyalakan api
dari bara iri yang kau selubungkan
di jubah keberhasilan yang kau jahit sendiri.
Langitmu,
barangkali tinggi,
namun siapa tahu,
langit yang lain tak bersuara
karena terbiasa memeluk bintang,
bukan berkoar tentang awan.
Jangan sesumbar jadi mentari,
jika tak siap ditelan gerhana;
sebab malam pun tahu
cara bercahaya lewat pantulan luka.
Ada elang yang memilih diam
karena angin tahu arah sujudnya.
Ada matahari yang tak pernah naik suara,
namun cahayanya tetap ditakar waktu.
Maka jangan gentar pada cahaya lain,
ia bukan saingan, hanya pertanda
bahwa alam semesta tak pernah memihak satu langit saja.
Sebab di atas langitmu,
masih ada langit
yang tak meminta dilihat,
tapi cukup didengar oleh bumi
yang tak pernah berhenti menumbuhkan akar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI