Kita tidak punya kapasitas untuk mendiagnosis seseorang sebagai NPD (Narsistic Personality Disorders). Kapasitas itu hanya dapat dilakukan oleh Dokter Spesialis Kejiwaan.
Saat ini kita dengan mudah memberikan judgement kepada orang-orang di sekitar kita bahwa "dia pasti NPD", hanya berdasarkan konten media sosial yang tidak valid dan bias.
Ambiguitas dan kamuflase yang bersembunyi di balik cuplikan konten media sosial mampu membuat banyak orang mencurigai orang terdekatnya memiliki gangguan kepribadian.Â
Gangguan kepribadian begitu kompleks. Kedokteran membagi gangguan kepribadian ke dalam 3 cluster yaitu A, B, dan C.
Secara garis besar cluster A termasuk mereka yang memiliki gangguan pikiran atau sering mengalami episode delusi dengan tingkah yang aneh dan eksentrik seperti paranoid dan schizoid.
Mereka yang termasuk cluster B menunjukan ketidakstabilan emosional dengan perilaku yang impulsif seperti NPD, histrionic, borderline, dan antisosial.Â
Cluster C mengidentifikasikan pengidapnya mengalami ketakutan dan kecemasan berlebihan seperti dependent, obssesive-compulsive, dan avoidant.Â
Klasifikasi cluster gangguan kepribadian paling umum di masyarakat dengan 10 jenis gangguan yang disebutkan sebelumnya.
Namun, saat ini kepribadian NPD memiliki pamor yang lebih unggul karena tipe gangguan kepribadian ini menunjukan personality yang kasat mata pada keadaan yang normal bagi siapapun. Mereka dengan NPD pada permukaannya menunjukan karakteristik yang baik, kuat, bersemangat, dan mampu diandalkan.