Cuti bersama Hari Raya Waisak, Selasa kemarin, menjadi momen yang kami manfaatkan untuk aktivitas yang menyehatkan sekaligus menyegarkan jiwa. Saya dan istri, seperti biasa, memilih jalan sehat sekaligus menyapa para petani. Tujuan kami kali ini adalah Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, lewat rute yang berbeda dari biasanya.
Kami tiba sekitar pukul enam pagi dan langsung disambut oleh Kang Ucup, seorang pemuda tani penuh semangat yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani "Mitra Tani". Bersama Kang Ucup, kami menyusuri jalan setapak yang membelah hamparan sawah dan perbukitan yang ditanami berbagai jenis hortikultura: cabai, terong, dan sayuran lainnya tumbuh subur di lereng-lereng yang hijau.
Kami sempat berhenti di lahan sawah milik Kang Ucup yang berada di bagian bawah desa. Di sana, saya menyaksikan langsung bagaimana air melimpah dari mata air pegunungan menjadi sumber kehidupan bagi sawah dan kebun petani. Potensi ini luar biasa, terutama dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
Lokasi lahan sawah Kang Ucup, yang indah dan melimpah air untuk keberlangsungan pertanian di Sukaresmi. (Foto: Dok. Pribadi)
Setelah berjalan cukup jauh, kami beristirahat di warung milik Abah Kukun, seorang petani hortikultura yang juga memelihara kambing. Di sinilah diskusi ringan namun penuh makna terjadi, kami berbagi ide tentang pengembangan pertanian terpadu, dan juga tentang cita-cita menjadikan Sukaresmi sebagai kawasan agro edu wisata yang terintegrasi.
Di Kandang Kambing milik Abah Kukun (Foto: Dok. Pribadi)
Sebenarnya, inisiatif ini bukan hal baru. Sejak beberapa waktu lalu, Sukaresmi memang telah dirintis untuk menjadi kawasan agro edu wisata, sebuah tempat di mana pertanian tidak hanya menjadi sumber pangan, tapi juga sumber pembelajaran dan pengalaman. Lanskapnya yang indah, sumber daya alamnya yang melimpah, serta semangat gotong royong petaninya menjadi modal yang sangat kuat.
Bersama Kang Ucup, pagi hari di tengah persawahan (Foto: Dok. Pribadi)
Kami melanjutkan perjalanan, menyapa petani yang tengah beraktivitas, hingga akhirnya tiba di rumah Haji Dede Supriya, Ketua Gapoktan Desa Sukaresmi. Di sana, kembali terjadi diskusi hangat tentang pentingnya penguatan kelembagaan tani, pemasaran hasil pertanian, hingga pemberdayaan pemuda tani.
Bersama ketua Gapoktan: H. Dede Supriya (Foto: Dok. Pribadi)
Hari itu ditutup di rumah Kang Ucup yang berada tak jauh dari Balai Desa. Namun sebelum benar-benar pulang, saya sempat bertemu langsung dengan Kepala Desa Sukaresmi. Saya menyampaikan kekaguman saya terhadap semangat dan kerja keras para petani di desanya. Dengan wajah berseri, Pak Kades Iib Ibrahim menyambut baik hal tersebut dan menyampaikan harapannya agar Desa Sukaresmi semakin maju, khususnya dalam bidang pertanian.
Bersama Kepala Desa Sukaresmi Iib Ibrahim (Foto: Dok Pribadi)
Bagi siapa pun yang ingin merasakan suasana pedesaan yang asri, menyaksikan langsung aktivitas pertanian, belajar dari para petani, atau sekedar menikmati udara segar dan pemandangan hijau, Sukaresmi layak menjadi pilihan.
Desa ini bukan hanya menyimpan potensi pertanian, tetapi juga semangat kolektif yang luar biasa dari para pelakunya. Dengan kolaborasi yang terus dibangun antara petani, penyuluh, pemuda, dan pemerintah desa, Sukaresmi bersiap menjadi salah satu contoh terbaik kawasan agro edu wisata di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Halo Lokal Selengkapnya