"Kini, Mal Atrium Senen merangkul pengunjung dari berbagai kalangan---tak lagi terbatas, tetapi menjangkau generasi muda dan keluarga urban."
Sore tadi, 17Juli2025, sekitar pukul 16.20 WIB, saya melintasi halte di depan Gedung Kenanga, Senen.
Di antara riuh kendaraan dan bayang-bayang gedung yang mulai tampak menguning tertimpa senja, pandangan saya tertumbuk pada sebuah nama baru pada papan mal.
Tahun lalu, tulisan di sana masih berbunyi "Millenium Mall." Kini, namanya telah beralih menjadi "Mal Atrium Senen," mengambil warisan dari identitas lamanya: Plaza Atrium Senen.
Saya pun berhenti sejenak, terpaku, lalu mengeluarkan ponsel dari dalam saku jaket berwarna abu-abu, untuk mengabadikan momen sore itu.
Pergantian nama ini, benar-benar memancing rasa penasaran saya. Berdasarkan beberapa sumber terpercaya, perubahan nama sudah dilakukan sejak awal Juli 2025.
Era baru pun resmi dimulai bagi pusat niaga ini---yang berdiri sejak tahun 1992 dan diresmikan oleh Gubernur DKI saat itu, Wiyogo Atmodarminto.
Mal Atrium Senen, kini berada di jantung superblock Segitiga Senen Jakarta, yang merangkum kawasan strategis seperti perkantoran, hotel berbintang empat, dan deretan ruko modern.
Dengan luas lahan mencapai 66 ribu meter persegi, mal ini pernah menjadi salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan paling ramai di Jakarta pada rentang dekade 1990-an hingga awal 2000-an.
Keberadaannya, bahkan pernah meredam pamor kawasan legendaris Pasar Senen di seberangnya.
Tendensi ini, mendorong pembangunan sebuah jembatan penghubung, yang akhirnya selesai pada tahun 2011, mengaitkan Plaza Atrium dengan utara Pasar Senen.