Jika Anda sedang berwisata ke Johor, Malaysia, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi kawasan kota tua di Jalan Tan Hiok Nee.
Di tengah hiruk pikuk Kota Johor Bahru, tersembunyi sebuah jalan kecil yang menyimpan segudang kisah sejarah: Jalan Tan Hiok Nee. Meski tidak terlalu panjang, jalan ini memuat cerita besar tentang awal mula terbentuknya komunitas Tionghoa di Johor serta peran penting kawasan ini dalam perkembangan ekonomi dan sosial kota.
Saya berkunjung ke sana pada pertengahan Juli lalu, sengaja ingin merasakan nuansa kota tua Johor yang sarat akan sejarah.
Jalan Tan Hiok Nee merupakan bagian tak terpisahkan dari Johor Bahru Heritage Trail, jalur wisata sejarah yang menyusuri akar budaya dan perkembangan kota Johor Bahru dari masa ke masa.
Sebagai pengusaha sukses, Tan Hiok Nee aktif dalam perdagangan lada dan gambir, dua komoditas utama yang menjadi tulang punggung ekonomi Johor saat itu. Melalui sistem Kangchu, yakni sistem konsesi lahan dari Sultan kepada komunitas Tionghoa untuk membuka kebun dan permukiman, ia memainkan peran penting dalam membangun fondasi ekonomi Johor.
Tak hanya sebagai tokoh dagang, Tan Hiok Nee juga dikenal sebagai pelopor pembentukan komunitas Tionghoa di Johor, yang kelak menjadi bagian penting dari struktur sosial dan budaya kota.
Atas kontribusinya yang besar di bidang ekonomi dan sosial, namanya diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di pusat kota: Jalan Tan Hiok Nee.
Bangunan-bangunan tua di sepanjang Jalan Tan Hiok Nee masih terawat baik, dengan fasad berwarna-warni—merah, hijau, dan kuning—yang mencolok dan menarik perhatian. Tak heran jika banyak wisatawan rela antre untuk berfoto di depan bangunan-bangunan ini.
Saya ketika ingin mengambil foto di lokasi salah satu bangunan utama warna merah yang sekarang menjadi cafe harus rela antri dengan turis lain.