Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Cinta Indonesia Setengah, Jelajah Negeri Sendiri - Bentang Pustaka, Kompasiana. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mendidik itu Tidak "Mendadak"

13 Mei 2025   05:50 Diperbarui: 14 Mei 2025   13:54 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan anak itu bukan proses instan karena mendidik ialah perjalanan yang panjang. (Sumber bbevren via Kompas.com)

Pendidikan bukan sekadar formalitas. Ia adalah ruh dari peradaban serta pondasi dari bangsa yang ingin berdiri tegak di tengah dunia yang terus bergerak. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Bukan hanya karena itu tertulis dalam konstitusi tapi karena mereka adalah manusia. Titik.

Anak-anak lahir ke dunia ini seperti kertas kosong. Penuh potensi namun belum tahu arah. Di sinilah pendidikan hadir sebagai kompas kehidupan.

Pendidikan bukan sekadar mengejar gelar atau memburu ijazah. Pendidikan adalah seni membentuk manusia agar sadar jati dirinya.

Kalau pendidikan hanya soal pengakuan sosial maka kita kehilangan makna sejatinya. Kita hanya mencetak robot bergelar, bukan manusia yang peka dan bijak.

Yang harus kita tanamkan adalah bahwa pendidikan adalah proses mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah misi jangka panjang yang butuh komitmen.

Mendidik bukan pekerjaan musiman. Ia bukan tren yang bisa ikut-ikutan. Ia adalah proses panjang. Memang perjuangan yang sangat berat tapi mulia.

Guru yang baik bukan hanya yang pintar menjelaskan pelajaran. Tapi yang sabar memahami tiap keunikan muridnya. Begitu pula selaku menjadi orangtua yang baik.

Setiap anak punya spektrum kemampuan yang berbeda. Ada yang cepat menyerap namun ada pula yang butuh waktu dan pendekatan yang bervariasi.

Maka, menyamaratakan cara mendidik adalah bentuk ketidakadilan. Kita harus belajar mengenali warna karakter setiap anak.

Ada anak yang kinestetik, ada yang visual, ada pula yang auditori. Kalau kita paham ini maka cara kita mendidik pasti lebih tepat sasaran.

Sayangnya, masih banyak yang berpikir bahwa mendidik itu hanya tentang nilai akademik. Padahal, nilai kehidupan jauh lebih penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun