Sebagai ayah saya sangat merasakan, pengaruh orangtua pada anak sangatlah besar. Lebih-lebih di masa tumbuh kembang, orangtua musti benar- benar bersedia mendampingi anak.
Tidak disela- sela waktu istirahat, atau sisa waktu setelah bekerja. Tetapi benar-benar mengalokasikan hari, untuk bersama anak secara khusus. Sebaiknya dilakukan rutin -- meski berkala--, agar tertanam di memori anak-anak.
Anak di masa golden age (usia emas), yaitu pada rentang usia 0- 7 tahun. Ketergantungannya pada orangtua sangatlah besar, ayah dan ibu musti siap direpoti dan capek. Saya dan istri dulu, gantian melek malam sampai anak umur tiga bulan.
Moment- moment yang sangat bagus, saya belajar mengasah naluri menjadi orangtua. Saat mengendong, menidurkan anak, mengganti popok, saya disadarkan satu hal. Betapa orangtua saya dulu, sedemikian repotnya mengurusi saya.
Saat anak di periode usia emas, sangat mungkin dia selalu mengamati dan meniru. Setiap gerak- gerik, tindak tanduk, sikap dan ucap ayah dan ibunya sehari-hari. So, hati- hatilah.
Maka tak perlu heran, kalau orangtua yang pencaci mendapati anaknya suka mencaci maki. Â Anak-anak santun dan penurut, buah dari ayah ibu yang berlaku demikian.
Istilah, "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", sangatlah relate. Bahwa anak, akan menduplikasi apa yang dilihat, didengar, dirasakan setiap hari. Anak-anak adalah peniru ulung, meniru orang-orang terdekatnya yaitu orangtuanya.
Menjadi orangtua tangguh, berarti sedang memberi keteladanan pada anak. Agar kelak saat anak dewasa, mencontoh yang dilihat dari ayah ibunya.
Niscaya, orangtua yang tangguh, akan memiliki anak tangguh
----