Mohon tunggu...
Zuri Handari
Zuri Handari Mohon Tunggu... Lainnya - Sosiologi Agama

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warga Desa Lhok Pawoh Latihan Meudike untuk Persiapan Maulid Nabi Muhammad SAW

23 November 2020   16:30 Diperbarui: 23 November 2020   16:47 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Terletak di kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Masyarakat desa Lhok Pawoh setiap minggu rutin melakukan latihan meudike untuk persiapan maulid Nabi Muhammad SAW. Meudike adalah salah satu tradisi Aceh yang dilakukan dengan gerakan badan dan memiliki gaya yang unik dan menarik. Para anggota meudike mengoyang tubuh dan kepala kiri dan kanan serentak secara bersamaan.

Tradisi ini bebas dilakukan siapa saja, baik dari anak-anak, remaja, dan bahkan orang tua. Meudike adalah salah satu adat Aceh yang sering kita temui saat merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Untuk itu mari kita saling mengingatkan akan budaya asli bangsa Aceh dan sampai akhir hidup kita tidak pernah lupa apa yang telah menjadi budaya kita sendiri sebagai bangsa Aceh.

Maulid Nabi Muhammad SAW, sudah di dalam gengaman masyarakat Aceh khususnya masyarakat desa Lhok Pawoh saat ini sebulan sebelum masuknya bulan maulid Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Lhok Pawoh lebih tempatnya pemuda-pemuda desa Lhok Pawoh setempat memang setiap hari minggu rutin melakukan meudike untuk kelancaran ketika adanya undangan maulid di desa-desa lain. 

Di desa Lhok Pawoh latihan meudike dilakukan seminggu 1 kali pada malam minggu setelah shalat isya, selesainya jam 12 malam, meudike ini di selenggarakan di masjid Latihan meudike di desa Lhok Pawoh memang sudah turun temurun dilakukan, hanya gerak leungik yang di ubah-ubah maupun posisi duduk para pemain atau anggota meudike.

Namun pada saat sekarang posisinya sudah di ubah berbentuk bulat seperti layaknya lingkaran bulat, dan mempunyai baris-baris teratur, dan rapi dan beranggota lebih dari serratus orang. Para pemain meudike di desa Lhok Pawoh sangat berurutan mulai dari anak-anak, para pemuda dan bahkan para orang tua baik aparatur desa Lhok Pawoh maupun masyarakat biasa. 

Pemuda-pemuda desa baru dikarenakan bahwa pemuda inilah sebagai peran utama dalam mengerakkan atau membangun jiwa kebersamaan serta kekompakan demi desa sendiri, tepatnya desa Lhok Pawoh, kecamatan Sawang, kabupaten Aceh Selatan. Gerakan meudikenya bervariasi. Ada gerakan duduk dan berdiri, serta membaca shalawat, kitab berjanzi, dan menyampaikan pesan-pesan agama dalam Bahasa Aceh.

Para anggota meudike di desa Lhok Pawoh memakai baju persatuan meudike, yang mempunyai banyak warna yang berbeda-beda, serta adanya nama gampong yang di sablon di belakang baju persatuan, yang tertulis anggota zikir gampong Lhok Pawoh kecamatan sawang. Latihan meudike ini memang sudah lama di lakukan namun pertama kali paling aktif dilakukan pada tahun 2017 sampai sekarang, pada saat meudike juga ikut dihadiri oleh para ibu-ibu masyarakat Lhok Pawoh. Tujuan utamanya melihat atau menonton anak-anaknya yang sedang latihan meudike untuk persiapan maulid Nabi Muhammad SAW, hingga selesai.

Meudike ini di pimpin oleh beberapa tengku-tengku desa setempat, selain latihan meudike para anggota tengku yang membacakan kita berzanji selalu rutin juga melakukan latihan irama maupun adat yang sesuai dengan gerakan-gerakan meudike guna untuk kelancaran di saat tampil meudike. Tradisi perayaan maulid adalah kekayaan budaya yang mengajarkan banyak hal kepada kita khususnya masyarakat Aceh karena sepatutnya hal ini lah yang menumbuhkan kecintaan yang lebih mendalam kepada baginda Rasulullah SAW. Selama tiga bulan penuh seluruh masjid yang berada di Nangroe Aceh Darussalam terus di ramaikan dengan perayaan maulid berupa meudike, shalawat, serta zikir dan ceramah akbar.

Tujuan ini dapat dicapai melalui kegiatan bersama anak, sesuai dengan bakat minatnya sendiri. Namun factor paling utama dalam hal ini adalah orang tua dimana orang tua lah sebagai teladan, dan mengajak anak bersama-sama membaca atau menonton film yang menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun