Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Cerpen | When It's Rain

7 Mei 2019   10:28 Diperbarui: 7 Mei 2019   10:50 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendung kian menutupi sinarnya, awan putih mengantarkan setetes gemercik air yang jatuh, daun daun dibelai bintikan benih benih mungil bak berlian,embun dikaca jendela seakan akan menyambutku  ..... hujan, iya hujan dia yang tak pernah mengeluh tentang takdirnya yang harus jatuh setiap saat, dan aku termasuk si pengagum hujan, hujan menurutku ketenangan. Beribu sampai berjuta air yang jatuh selalu memberikan kesan terindah  dalam keheningan dan rintik rintik kecilnya.

"zzz..zzzz"

 suara getaran notifikasi dari telephone genggamku, notifikasi yang tak  biasa datang menyambut suasana pagiku. akan tetapi tak kuhiraukan aku tetap beranjak untuk melaksanakan aktivitas yang biasa kulakukan "

"nak, kamu tak sarapan? "

"Tidak bu, aku ada bimbel pagi hari ini."

" kalau begitu nanti beli sarapan disekolah ya nak"

"Siap bu"

 Seperti biasa ibuku yang selalu mengingatkanku untuk tidak pernah lupa mengisi perut sebelum aku melaksanakan aktivitas yang lumayan menguras tenaga dan fikiran.

Rintik hujan mengantarkanku menuju tempat dimana sejuta kebahagian, kesederhanaan tawa terkumpul menjadi satu.

Oh ya, Namaku Kayla Namira aku tinggal di sebuah desa kecil sederhana yang jauh dari kota kabupaten. Desa yang sederhana namun indah menurutku.Aku juga termasuk dalam kategori pengagum hujan lo heheh.

"Hai kayla kok berangkat sendiri kamu?" dari arah belakang terdengar suara temanku afi menyapa dari balik punggungku.

"Oh afi, iya aku memang terbiasa berangkat sendiri kok"

"Oh gitu ya kay, terus ngomong ngomong kamu mau kemana langsung ke kelas atau mampir ke sekret dulu?"

Sekret adalah tempat salah satu organisasi yang aku ikuti di sekolah ini

"em, sepertinya aku langsung kekelas aja deh belum piket juga soalnya"

"yaudah kalo gitu aku ke sekret dulu ya kay"

Sebenarnya tak ada yang akan kulakukan di kelas pagi itu, aku hanya ingin menikmati suasana rintik air berjatuhan yang bisa kusaksikan dari depan teras kelasku.

dari arah gerbang sekolah terlihat seseorang yang datang dengan mengendarai sepedah sederhananya seperti ksatria didalam pandanganku, haha aku memang jago sekali menghayalkan hal hal yang tak wajar. Aku memandangnya hanya asebatas pandangan yang tak berarti, Aku pun mengenalnya dia juga teman seorganisasi denganku.

Tak lama kemudian dia terlihat seperti akan menghampiriku, entah kenapa dadaku berdegub tak jelas berasa aku sedang olahraga ringan scotjump ditempat itu, ini aneh.

"kay?"

"Oh, iya ken, ada apa?"

"Tak apa, hanya ingin menyapamu kau terlihat seperti melamun tadi"

"Oh iya maaf ken,aku nggakpapa"

Obrolan sederhana dibalik rintik hujan yang menyejukkan serta mengantarkan ku pada satu hari yang cukup melelahkan dihari itu.

Dia Kenzo, Kenzo purnama teman sekelas sekaligus partner organisasi denganku. Dia baik,lucu,humor menurutku. Dia adalah salah satu teman,sekaligus sahabat yang selalu membuatku kagum disetiap detiknya. hanya sebatas mengagumi  untuk saat ini, belum tau untuk waktu waktu kedepan yang mungkin akan kuhabiskan dengannya, bukanya hanya denganya tapi dengan beberapa orang juga ya hehe.

"Kay? nanti ikut latihan kan?"

sedikit kaget sebenarnya tak biasanya dia menanyakan hal seperti itu.

"Em, enggak kayanya aku ga bawa sepedah soalnya entar kalo pulangnya agak sorean aku gak ada temen pulangnya. jalanan rumahku sepi juga"

"Pulang sama aku aja gimana key? aku juga entar pulang sendiri kok"

Waw,demi apa kenzo ngajak aku pulang bareng (dalem ati jangan bawa perasaan) tumben banget gitu yaa padahal dia itu biasanya  anti banget boncengan ama cewek.

"Eh, tumben kamu seriusan ngajak aku pulang bareng?

"Iya kayla, plis deh gausa sok kaget gitu, jarang jarang kan aku ngajak kamu pulang bareng"

"yauda iya iya entar aku ikut latihan"

Suasana kali ini tak seperti  biasa, panas yang menyengat tergantikan dengan sejuknya rintik air hujan. berulang kali aku merasakan kenyamanan hati dikala suasana tegangnya pelaksanaan latihan.

Lagi lagi aku diberikan kesempatan satu item perlombaan denganya, lagi lagi aku terus menghabiskan waktu denganya. lagi lagi dan lagi lagi hujan memberikan kejutannya.

Suasana pulangku tak berbeda dengan suasana berangkat tadi, hanya saja sedikit berbeda karena  ada kenzo yang menemaniku mengantarkanku sekaligus yang memastikan aku selalu baik baik saja. Aku tak habis pikir satu hari ini hujan yang sudah banyak memberikan kesan yang indah untukku.

Sesampainya di rumah, hujan semakin jarang mungkin karena hal yang indah menurutku aku segera berakhir dihari itu. akupun langsung beranjak mandi karena baju yang aku kenakan basah terkena rintikan air hujan saat pulang bersamanya, rintikan hujan yang hangat menurutku disore itu. Setelah aku mandi aku keluar ke balkon rumahku, terlihat  sepasukan tentara langit kembali mengagetkan penduduk bumi dengan serbuan dadakanya. Tembakan tembakan awan bertemu dengan atap balkonku. Suaranya cukup memekakkan telinga, tapi aku sangat menikmatinya.

Pagi hari selanjutnya, aku kembali melakukan aktivitas biasa ku, pagi itu tak sama seperti pagi sebelumnya, tak ada hujan.Didalam hati aku selalu mengharapkan hujan tapi itu hal yang mustahil. tak semua orang suka hujan, tak mungkin juga tuhan hanya memenuhi satu permintaanku yang konyol itu.

 Sesampainya di sekret Kenzo memanggilku

"Kayla, sinii"

"Apa sih kenzo, pagi pagi udah ribut aja ih" dengan memperlihatkan wajah kusutku

"Kamu pernah lihat perempuan ini tidak? Dia manis ya?"

aku pun tersentak perasaanku tak karuan terombang ambing bagaikan kapal dilautan yang terserang badai,halilintar seperti tepat menyala di depan mataku. Sebenarnya aku tak tau perasaan macam apa ini. Akupun sedikit bengong dengan melihat foto perempuan yang ditunjukkan kenzo

"heh, kayla! kamu kok malah bengong sih, jawab dong"

Akupun segera mengalihkan raut wajahku

"Ah, iyaa dia cantik sekali, dia siapa? Pacar kamu ya?"

jujur sebenarnya aku berat menanyakan hal itu

"Bukan, aku ada sedikit kagum sama dia, dia perempuan,baik,kalem cerdas gak kayak kamu yang gak bisa kalem sama sekali"dengan nada mengejek.

Akupun hanya menjawab dengan jawaban singkat

"Oh, yaudah" dengan wajah kesal

Akupun beranjak pergi kekelas terlebih dahulu. akupun berusaha profesional untuk tidak memperlihatkan semua kekesalan ku kepada kenzo.

Pagi ini adalah pagi bencana menurutku, tak ada hujan tak ada angin yang menjeyukkan hati. Ah sudahlah. aku tak ingin memikirkanya.

Semakin hari aku semakin mendengarkan kedekatanya dengan perempuan itu, aku semakin bersandiwara didepan kenzo yang seakan akan memperlihatkan kalau aku bahagia melihat kedekatannya dengan perempuan itu. Bahkan tak jarang kenzo meminta ku untuk menyampaikan salam kepada perempuan itu. Sakit tapi tak berdarah.Semakin kearah sini akupun menyadari kalau aku memiliki perasaan yang lebih dari sekedar kagum.

Hujan, kenapa kau tak datang sama sekali? aku  mengharapkanmu? aku ingin mengadu, aku ingin kau menunjukkan kesan dan kejutan kejutan indahmu.Hujan aku rindu.tanpa hujan aku rapuh seperti kayu kayu tak terpakai yang termakan rayap.

Aku sengaja menghilang dan menghindar dari kenzo aku sengaja tak mengajaknya berbincang satu katapun, aku hanya diam. karena aku tau semakin aku memaksakan melanjutkan sandiwara itu, maka semakin aku menyakiti diriku sendiri.

Hari demi hari terlewati  tak ada komunikasi dengan kenzo sama sekali dia yang dulu selalu adaa, sekarang dia seakan hilang ditelan bumi, aku tak tau bagaimana kelanjutanya dengan perempuan itu, akupun tak mau tau.

"Kay?"

"Eh iya, bas"

Dia Basti, dia juga teman seorganisasi denganku.

"Kay, gausa sedih gitu lah. aku tau kok apa yang kamu rasain"

"Sejak kapan kamu sotoy gini bas"

"Sebenernya beberapa hari  ini aku memperhatikan kamu kay, udah kamu nggak usah mengelak lagi, aku tau kamu kenapa"

Akupun tiba tiba menangis sekeras sekerasnya disamping basti

"Gausa nangis, kayla yang kukenal nggak cengeng kaya gini deh ah"

"Aku rindu hujan bass!!!banyak kejutan dibalik hujan"

Satu hari itu aku ditemani basti, akupun  bercerita banyak kepadanya.Basti pun menjadi pendengar yang baik disaat seperti ini.

Aku cukup terhibur, dengan kedatangan basti, beberapa hari bersamanya membuat aku sedikit demi sedikit melupakan apa yang terjadi. Basti seperti malaikat tak bersayap yang mengangkatku dari jurang yang sepi tak berpenghuni dan membawaku terbang sambil menikmati kejutan kejutan dari hujan.

Tak kurasa hujan semalam turun, akupun lelap didalam mimpi mimpi indahku, hujan ternyata berbaik hati meninggalkan jejak jejak keindahanya, langit membiru dengan gumpalan putih yang sangat padu indah. Angin semilir menggoyahkan pepohonan, timbulkan suara mendesis yang menentramkan.

"Zzz..Zzz"

Suara getaran notif telepon genggamku terdengar sangat jelas berulang kali, kuintip sedikit layar telepon genggamku, tak kusangka kenzo yang sudah hilang menurutku, kembali menghubungiku entah kenapa dan ada apa aku tetap tak ingin tau. aku sudah cukup bahagia berteman dekat dengan basti kali ini, aku tak ingin diganggu lagi olehnya.Akupun langsung beranjak melanjutkan aktivitas ku seperti biasa, tapi ada yang aneh tak terlihat kenzo ruang sekret.

Akupun berusaha untuk tidak menanyakannya, tapi sesaat kemudian terdengar kabar kalau si kenzo terkena musibah kecelakaan, lantas siapa yang berulang kali menelpon ku pagi tadi? kenzo sekarang koma di Rumah Sakit, lantas siapaa. 

Tak terasa, hujan pun turun bersamaan dengan datangnya kabar kenzo mengalami kecelakaan. seketika akupun lari menemui Basti dan meminta mengantarkan ku kerumah sakit untuk melihat keadaan kenzo, perjalananku ke rumahsakit pun diiringi dengan derasnya hujan, aku tak perduli akupun hanya bisa menangis dibawah hujan. baru kali ini hujan memberikan kejutan berupa bencana kepadakku.

"Tante,Kenzo dimana, bagaimana,keadaanya?"

"Kenzo baru  sadar dari komanya nak"

Syukurlah akupun bernafas lega mendengarkan kabar itu.

akupun segera berganti pakaian steril untuk masuk kedalam ruang ICU dimana kenzo dirawat, aku tak tega melihat keadaanya yang pucat badanya lemah, ada beberapa anggota tubuhnya yang patah, tapi setidaknya dia sudah sadar adalah sedikit kejutan  dari hujan waktu itu.

Beberapa hari dirawat keadaan kenzo semakin membaik dan akhirnya diperbolehkan untuk pulang.Setelah sampai dirumah kenzo berusaha menceritakan semuanya kenapa dia sampai bisa mengalami kecelakaan seperti ini, ternyata ini semua karena perempuan itu, dia bukan perempuan yang baik, hatinya tak secantiknya rupanya, oh tuhan akupun merasa sangat bersalah kenapa aku harus menghilang dan membiarkan kenzo dengan perempuan itu, bukanya malah mencari tau baik atau tidak perempuan itu untuk kenzo.Maafkan aku kenzo.

akupun sedikit menceritakan kenapa aku menjauh dan menghilang, tapi aku tak menceritakan semuanya aku tak berani.kenzo pun menghargai semua alasan yang aku utarakan.

Sore itu, ketika hujan turun aku sedang bersama kenzo aku ikut membantu ibu kenzo untuk merawatnya.

"Key, ayo main hujan hujan kamu suka hujan kan?"

Aku tak terlalu meng iyakan permintaan kenzo, karena kondisi kenzo yang belum sepenuhnya pulih, dia pun memaksa

"Ayolah, key plis lah aku jenuh dirumah keyy"

akhirnya akupun meng iyakan permintaan kenzo itu, kebetulan akupun merindukan kejutan kejutan dari hujan, dihati aku berharap sekaligus bertanya tanya adakah kejutan yang indah dari hujan hari ini.

"Kenzooo, aku seneng aku lama gak ngerasain bahagianya main air hujann"

"Iya key, aku ngerti makanya aku ngajakin kamu main hujan hujan"

"Terakhir aku hujan hujanan pas nyusulin kamu kerumah sakit itupun sama nangisss jadi ga ada bahagia bahagianya sama sekali ken"

Kenzo pun hanya membalas dengan senyuman.

Sore itu aku melihatnya merasakan tetesan hujan dengan kursi rodanya,dari jauh kulihat dia tersenyum, memperhatikanku dimanjakan oleh hujan seperti hujan memanjakanya juga.

"Kay?"

terdengar suara kenzo memanggilku, akupun berlari mengahmpiri kenzo.

"Iya ken? ada apa?"

"Key,duduk sini"

"Iya iya bentarr"

"Aku mau ngomong sama kamu"

"Ngomong apa sih ken? sok serius banget deh"

"Kamu, baik key"

"Lah emang dari dulu kan, aku temenan sama kamu udah lama, masak iya kamu baru tau kalo aku baik"

"Jangan,bawel dulu aku belum selesai ngomong kali key"

"yayayaa yaudaa ngomong aja cepet"

Jujur, dalem ati deg deg an haduhh soalnya gak pernah lihat kenzo se serius ini.

"Kamu baik key,sebenarnya aku udah tau semuanya kenapa alasan kamu ngejauh dari aku, aku tau semuanya dari basti key, basti yang kasih tau semuanya awalnya aku gapercaya key, tapi setelah kejadian ini aku baru sadar kalo kamu yang terbaik, maafin aku key, aku kagum sama kamu dan perasaan aku ke kamu lebih dari sekedar kagum key"

"Ah, kamu ngomong apa sih ken"

"key,aku serius"

Akupun terdiam, aku takut ini cuma mimpiku.

"Key kok bengong, ini bukan mimpi key tenang aja kok hehehe"

Akupun tertawa, ternyata kenzo tau apa yang aku pikirkan.

"Iya ken iya"

"Iya apa coba"

"Aku juga kagum sama kenzo"

Finally, apa yang aku bayangkan sore ini terjadi, hujan memberikan ku kejutan,kejutan terindah menurutku.

dan sampai kapanpun aku akan tetap menjadi pengagum hujan,karena ketika hujan turun selalu ada rahasia dan ketenangan dalam keindahan yang datang disetiap rintik kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun