Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Cerpen | When It's Rain

7 Mei 2019   10:28 Diperbarui: 7 Mei 2019   10:50 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suasana kali ini tak seperti  biasa, panas yang menyengat tergantikan dengan sejuknya rintik air hujan. berulang kali aku merasakan kenyamanan hati dikala suasana tegangnya pelaksanaan latihan.

Lagi lagi aku diberikan kesempatan satu item perlombaan denganya, lagi lagi aku terus menghabiskan waktu denganya. lagi lagi dan lagi lagi hujan memberikan kejutannya.

Suasana pulangku tak berbeda dengan suasana berangkat tadi, hanya saja sedikit berbeda karena  ada kenzo yang menemaniku mengantarkanku sekaligus yang memastikan aku selalu baik baik saja. Aku tak habis pikir satu hari ini hujan yang sudah banyak memberikan kesan yang indah untukku.

Sesampainya di rumah, hujan semakin jarang mungkin karena hal yang indah menurutku aku segera berakhir dihari itu. akupun langsung beranjak mandi karena baju yang aku kenakan basah terkena rintikan air hujan saat pulang bersamanya, rintikan hujan yang hangat menurutku disore itu. Setelah aku mandi aku keluar ke balkon rumahku, terlihat  sepasukan tentara langit kembali mengagetkan penduduk bumi dengan serbuan dadakanya. Tembakan tembakan awan bertemu dengan atap balkonku. Suaranya cukup memekakkan telinga, tapi aku sangat menikmatinya.

Pagi hari selanjutnya, aku kembali melakukan aktivitas biasa ku, pagi itu tak sama seperti pagi sebelumnya, tak ada hujan.Didalam hati aku selalu mengharapkan hujan tapi itu hal yang mustahil. tak semua orang suka hujan, tak mungkin juga tuhan hanya memenuhi satu permintaanku yang konyol itu.

 Sesampainya di sekret Kenzo memanggilku

"Kayla, sinii"

"Apa sih kenzo, pagi pagi udah ribut aja ih" dengan memperlihatkan wajah kusutku

"Kamu pernah lihat perempuan ini tidak? Dia manis ya?"

aku pun tersentak perasaanku tak karuan terombang ambing bagaikan kapal dilautan yang terserang badai,halilintar seperti tepat menyala di depan mataku. Sebenarnya aku tak tau perasaan macam apa ini. Akupun sedikit bengong dengan melihat foto perempuan yang ditunjukkan kenzo

"heh, kayla! kamu kok malah bengong sih, jawab dong"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun