Mohon tunggu...
Pendidikan

Soal HOTS Membakar Medsos Kemendikbud

9 April 2019   00:43 Diperbarui: 9 April 2019   01:00 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teman-teman disini pasti sudah tidak asing dengan istilah HOTS atau High Order thinking Skill. Disini teman-teman pasti sudah tau bahwasanya bobot dari soal HOTS sendiri lebih berat dari pada soal-soal biasanya karena pada tipe soal ini menggunakan tingkat analisis yang tinggi. 

Menurut Menristekdikti, Mohammad Nasir, kemampuan calon mahasiswa untuk menganalisa adalah hal yang penting. Maka dari itu, soal HOTS diharapkan dapat membuat siswa terbiasa dengan soal-soal yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi.

Masih banyak yang belum tahu mengenai tipe soal HOTS ini. Apakah kamu salah satunya? Faktanya soal HOTS ini sudah pernah  disisipkan di Ujian Nasional tahun 2018 lalu. Namun, banyak siswa yang mengeluh karena dianggap sulit. Lalu, sebenarnya seperti apa sih HOTS ini?

Asal Mula Istilah HOTS

Konsep ini merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi ke dalam 3 ranah, yaitu Kognitif (keterampilan mental seputar pengetahuan), Afektif (sisi emosi seputar sikap dan perasaan), dan Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan). 

Konsep Taksonomi untuk menentukan tujuan belajar ini dapat kita sebut sebagai tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran. Jadi, setelah proses pembelajaran tertentu, siswa diharapkan dapat mengadopsi ketrampilan,pengetahuan,serta sikap yang baru.

Nah, HOTS sendiri merupakan bagian dari ranah kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan untuk mengasah ketrampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi bloom ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Kartwohl, dkk. Pada 2001. Urutanya diubah menjadi 6, yaitu:

  • Mengingat (remembering)
  • Memahami (understanding)
  • Mengaplikasikan (applying)
  • Menganalisis (analyzing)
  • Mengevaluasi (evaluating)
  • Mencipta (creating)

Tingkat 1 hingga 3 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS), sedangkan tingkat 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)

Soal model HOTS ini mendorong kamu para calon mahasiswa untuk melakukan penalaran tingkat tinggi sehingga tidak terpaku hanya pada satu pola jawaban yang dihasilkan dari proses menghafal, tanpa mengetahui konsep ilmunya. 

HOTS merupakan salah satu tuntutan ketrampilan dalam pembelajaran abad 21, yaitu berpikir kritis,kreatif,kolaboratif, dan komunikatif. Dengan maksud lain pula untuk menjaring calon mahasiswa yang berkualitas serta sesuai dengan perkembangan teknologi informasi  di era digital. Dengan membiasakan diri kamu dengan soal-soal menantang, potensi diri kamu juga bisa terpacu untuk semakin berkembang.

Setelah kita mengenali apa itu HOTS dan apa tujuan HOTS sendiri, coba kita lihat pengaplikasian saat Ujian Nasional yang baru saja dilaksanakan pada tanggal 1 april 2019 yang lalu. Jika kita lihat respon dari warga net khususnya para siswa Sekolah Menengah Atas mereka merasakan keberatan yang teramat dalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun