Mohon tunggu...
Zuniar Kain Nedi
Zuniar Kain Nedi Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Saya adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA

4 Desember 2022   11:56 Diperbarui: 4 Desember 2022   12:02 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan tahun 2022 secara serentak oleh semua sekolah di Indonesia membuat satu transformasi besar bagi pendidikan di Indonesia. Implementasi kurikulum Merdeka tidak hanya diterapkan pada jenjang sekolah tertentu saja, namun semua jenjang sekolah yang ada di Indonesia perlahan menerapkan kurikulum merdeka termasuk SMA. Ruh dari kurikulum merdeka adalah mengembalikan sistem pendidikan Indonesia pada filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. 

Seperti yang kita tahu bersama, Ki Hadjar Dewantara atau "Bapak Pendidikan Indonesia" mendirikan sekolah "Taman Siswa" yang menerapkan filosofi pendidikan yang menyenangkan dan bermakna. Jika pembelajaran menyenangkan dan bermakna maka murid akan tumbuh sesuai kodrat yang dibawa yaitu kodrat alam dan tumbuh berdasar kodrat zamannya.

Implementasi kurikulum merdeka sejatinya mengembalikan "kemerdekaan" murid. Murid dapat memilih sesuatu atas dasar minat, bakat, dan potensi mereka. Tugas guru hanya sebatas "among" yang mengarahkan dan membimbing agar tidak salah arah. Murid diberikan "kebebasan" dalam belajar sehingga merasa merdeka untuk belajar. Jika murid diberikan kebebasan/kemerdekaan dalam belajar maka mereka akan senang. Senang dalam pembelajaran akan membuat murid betah berlama-lama untuk belajar.

Di lapangan, implementasi kurikulum tentu tidak hanya dituntut untuk memerdekakan murid, namun harus menumbuhkan profil pelajar Pancasila diantaranya: Beriman, Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia; Berkebhinnekaan Global; Bergotong-royong; Mandiri; Kreatif; dan Bernalar Kritis. Selain mengembangkan aspek kognitif, proses pendidikan tentu tidak akan melepaskan perkembangan aspek afektif dan aspek keterampilannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran inovatif yang merangkul semua aspek yang perlu dikembangkan.

Model pembelajaran terbaik, teknologi yang baik, media yang terbaik, atau strategi pembelajaran yang baik adalah yang memudahkan. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memudahkan murid untuk belajar dan mudah untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). 

Mulyasa (2014: 145) mengatakan Project Based Learning, (PjBL) adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk memfokuskan peserta didik pada permasalahan kompleks yang diperlukan dalam melakukan investigasi dan memahami pelajaran melalui investigasi. Model ini juga bertujuan untuk membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan serbagai subjek (materi) kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Manfaat model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) menurut Fathurrohman (2016: 122) di antaranya:

  • Murid menjadi lebih aktif dalam memecahkan masalah;
  • Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru;
  • Melatih kolaborasi atau kerja sama kelompok;
  • Meningkatkan kreatifitas;
  • Memberi kesempatan siswa untuk menorganisasi proyek.

Lima manfaat yang didapatkan dari model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat kita lihat tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja namun aspek afektif dan aspek keterampilan pun ikut berkembang. Itulah sebabnya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) bisa dicoba untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) diterapkan pada kompetensi "penciptaan" pembelajaran bahasa Indonesia. 

Melalui Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan kreatifitas murid sehingga hasil karya sebuah teks yang dihasilkan murid akan beragam. Selain itu, aspek afektif yang tumbuh pada murid di antaranya bergotong-royong, kreatif; dan bernalar kritis, di mana ketiganya adalah elemen profil pelajar Pancasila yang harus melekat pada murid.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun